Bisnis.com, JAKARTA - Rafael Nadal menyayangkan keputusan mengucilkan petenis Rusia dari Wimbledon. Menurut Nadal hal itu tak mencerminkan sikap adil.
Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal, angkat bicara terkait sanksi yang diterima oleh petenis Rusia akibat invasi yang dilakukan negaranya ke Ukraina.
Larangan petenis Rusia (dan Belarus) tampil di turnamen Wimbledon terbit menyusul keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, melancarkan operasi militer ke Ukraina pada Februari lalu.
Rafael Nadal menilai larangan petenis Rusia dan Belarus berkompetisi di Wimbledon tahun ini tidak adil. Hal itu, kata Nadal, bukanlah tanggung jawab sang petenis.
All England Lawn Tennis Club (AELTC) melarang pemain dari kedua negara tersebut berkompetisi di lapangan rumput turnamen major tersebut tahun ini. AELTC menilai keputusan itu sebagai tanggapan atas invasi Rusia.
"Saya pikir ini sangat tidak adil bagi teman-teman kolega saya asal Rusia. Perang yang terjadi saat ini bukan salah mereka," kata Rafael Nadal.
Baca Juga
"Mari kita lihat apa yang terjadi dalam beberapa pekan ke depan, jika para pemain akan mengambil tindakan. Ketika pemerintah memberlakukan beberapa pembatasan, Anda hanya bisa mengikuti mereka," ujar pemegang 21 gelar major itu.
Ketua AELTC Ian Hewitt mengatakan kebijakan pemerintah Inggris tidak mengizinkan pemain untuk berkompetisi dalam acara tersebut adalah berdasarkan peringkat mereka.
Ada dua opsi yang tersedia yaitu menolak keikutsertaan petenis atau mengizinkan keikutsertaan dengan syarat menyerahkan pernyataan tertulis dari masing-masing pemain.
Keputusan AELTC tersebut mendapat kritikan dari organisasi tur tenis putra dan putri, ATP dan WTA, serta sejumlah pemain.
Tak hanya Nadal, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, juga mengkritik larangan itu. Djokovic telah berbicara dengan para pemain Rusia selama Serbia Open pekan lalu. Menurut dia, sulit bagi para atlet untuk keluar dari turnamen.
"Sulit. Saya mengerti bahwa ada rasa frustrasi. ATP, saya kira, akan menganalisis seluruh situasi dan memahami apa yang bisa dilakukan," kata petenis Serbia itu.
"Saya tetap pada posisi saya bahwa saya tidak mendukung keputusan itu. Saya pikir itu tidak adil, itu tidak benar. Sekarang saya kira keputusan ada di dewan pemain, manajemen tur, untuk benar-benar memutuskan bersama para pemain apa yang akan terjadi untuk solusi terbaik dalam situasi ini," ujar Novak Djokovic.