Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Alvianto Bagas Prastyadi, Atlet Panahan Asal Klaten yang Berlaga di Olimpiade 2020

Bagas itu akan mulai tampil di nomor beregu recurve putra cabor panahan di Jepang, Senin (26/7/2021). Di nomor tersebut, Bagas bakal bahu-membahu bersama dua rekannya, Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu.
Olimpiade Tokyo 2020/Olympics
Olimpiade Tokyo 2020/Olympics

 

Bisnis.com, JAKARTA — Tim panahan Indonesia menjadi andalan dalam Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Salah satu atlet panahan yang akan tampil dalam ajang bergengsi tersebut adalah, Alvianto Bagas Prastyadi.

Rencananya, pria yang akrab disapa Bagas itu akan mulai tampil di nomor beregu recurve putra cabor panahan di Jepang, Senin (26/7/2021).

Di nomor tersebut, Bagas bakal bahu-membahu bersama dua rekannya, Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu. Selanjutnya, Bagas juga dijadwalkan tampil di nomor individu di Olimpiade Tokyo Jepang 2020, Selasa (27/7/2021).

Bagas sendiri adalah atlet Indonesia yang berasal dari Desa Bonyokan, Klaten, Jawa Tengah. Desa Bonyokan memiliki sejarah yang panjang dalam cabang olahraga panahan.

Kasi Pemerintahan Desa Bonyokan Sri Widayanti mengatakan nama Bonyokan ada sejarahnya. Desanya sempat dijadikan tempat penampungan korban perang dengan penjajah.

Nama Bonyokan berasal dari kata ‘bonyok’ yang artinya orang yang terluka parah. Tambahan ‘-an’ di belakang adalah menunjuk lokasi, seperti kebanyakan nama-nama lokasi atau pedesaan di Jawa pada umumnya.

“Dulu jadi tempat penampungan korban perang. Tapi perang apa belum diketahui,” kata Sri dilansir dari Solopos, Minggu (25/7/2021).

“Bonyokan dari kata bonyok artinya luka parah. Sering dianggap aneh sehingga pernah diusulkan diganti,” sambung Sri.

Usulan perubahan nama itu mencuat pada 1972. Dalam forum rapat, nama desa itu diusulkan menjadi Subursari. Namun karena kurang familier akhirnya tidak disetujui. “Usulan penggantian nama itu hanya sekali. Sejak itu tidak ada usulan perubahan lagi,” imbuh Sri.

Tokoh masyarakat Desa Bonyokan, Nanang Nuryanto, mengatakan sejarah banyak orang yang luka bonyok akibat perang masih samar. Namun sebagai masyarakat tidak mempermasalahkan nama.

“Kita tinggal menerima dari para sesepuh jadi ya diterima saja. Meskipun bagi orang lain kadang aneh,” terang Nanang.

Lahirkan Banyak Atlet

Desa Banyokan memang dikenal sebagai daerah yang rutin melahirkan atlet panahan. Mereka berlaga dari tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga puncaknya Bagas tampil di Olimpade 2020.

Atlet panahan di desa ini sebagian besar berasal dari Dukuh Bonyokan RT 004/RW 002. Mantan atlet panahan tingkat nasional sekaligus pelatih klub panahan Smartku di Sribit, Jatinom, Esti Setyaningsih, 40, menyatakan banyak warga desa itu yang berprestasi sebagai atlet panahan.

Saking banyaknya prestasi yang dihasilkan warga di RT 004/RW 002, gapura masuk menuju kampung tersebut diberi simbol orang memanah dan papan sasaran memanah.

“Di sini banyak ditemukan atlet andalan panahan. Saya ini meski dari ndeso pernah ikut Pelatnas juga. Ada nama-nama yang lain, seperti Bambang Wisnu, Heri, dan lainnya. Ada juga Imam Marwanto yang menjadi ketua wasit panahan di Indonesia. Pokoknya banyak, kalau dikumpulkan ada 30-an orang. Hingga sekarang ini ada Alvianto Bagas Prastyadi,” kata Esti Setyaningsih, saat ditemui wartawan di Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Sabtu (24/7/2021).

Esti Setyaningsih mengatakan dirinya pernah ikut membela Jateng di ajang PON sebanyak lima kali. Hal tersebut termasuk saat berjuang di PON Kalimantan 2008 dan PON Riau 2012.

“Saya pernah meraih medali di worldcup state di Thailand tahun 2013 [medali perunggu],” katanya.

Hal senada dijelaskan mantan atlet panahan asal Bonyokan lainnya, Kusmiyati, 39. Ibu dari Alvianto Bagas Prastyadi menceritakan warga Bonyokan pernah memenuhi pesawat Garuda Indonesia di tahun 2008. Waktu itu, warga asli Desa Bonyokan membela sejumlah daerah berbeda di Tanah Air di ajang PON Kalimantan 2008.

Kini ada Alvianto Bagas Prastyadi yang sedang berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli 2021-8 Agustus 2021.

Rencananya, pria yang akrab disapa Bagas itu akan mulai tampil di nomor beregu recurve putra cabor panahan di Jepang, Senin (26/7/2021). Di nomor tersebut, Bagas bakal bahu-membahu bersama dua rekannya, Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu. Selanjutnya, Bagas juga dijadwalkan tampil di nomor individu di Olimpiade Tokyo Jepang 2020, Selasa (27/7/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper