Bisnis.com, JAKARTA - Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri memetik pengalaman berharga meski gagal melaju ke semifinal nomor scull ganda kelas ringan putri Olimpiade Tokyo.
Bagi mereka, bisa debut di pesta olahraga terbesar di dunia ini adalah pencapaian luar biasa. Mutiara dan Melani masih berusia 17 tahun dan 21 tahun, tetapi sudah merasakan persaingan di level internasional yang diikuti pedayung yang jauh lebih berpengalaman.
"Ini pengalaman berharga buat kami karena ajang ini merupakan paling besar yang pernah kami ikuti. Yang jelas, Olimpiade ini menjadi pelajaran berharga," kata Melani dalam pernyataan resmi yang diterima ANTARA, Minggu.
"Apalagi kami baru saja berpasangan selama 9 bulan. Semoga ke depannya bisa tampil lebih baik dan memberi prestasi bagi Indonesia," ujar Melani menambahkan.
Mutiara/Melani telah berlomba selama dua hari di Sea Forest Waterway, Tokyo Bay. Hari ini, mereka gagal memanfaatkan kesempatan kedua untuk ke semifinal setelah di babak repechage 1 hanya mampu finis di urutan keenam atau terakhir dengan catatan waktu 8 menit 03,19 detik.
Hasil tersebut terpaut 41,94 detik dari wakil Amerika Serikat (AS) Mary Reckford/Michelle Sechser yang finis terdepan dengan catatan waktu 7 menit 21,25 detik.
Baca Juga
Pada babak repechage 1, hanya tiga peserta yang berhak melaju ke fase selanjutnya. Dua lainnya yakni wakil Belarus Ina Nikulina/Alena Furman dan pedayung tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi yang masing-masing finis di urutan kedua dan ketiga.
"Kami baru menyelesaikan perlombaan repechage dan sangat kompetitif dengan negara lain. Kami sudah berusaha maksimal, tetapi angin cukup kencang di 1.000 meter terakhir. Itu memengaruhi penampilan kami," kata Mutiara.
Meski gagal melaju ke semifinal, Mutiara/Melani masih akan tampil di Final C untuk penentuan peringkat pada Selasa (27/7). Mereka akan bersaing dengan wakil Vietnam, Argentina, Austria, Tunisia, dan Guatemala. "Semoga kami bisa tampil lebih baik lagi," ujar Mutiara.