Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir memuji pencapaian lifter putri Windy Cantika Aisah.
Pada hari ini, Sabtu (24/7/2021) Windy yang tampil dalam cabang angkat besi kelas 49 kilogram putri mampu menyabet medali perunggu.
Keberhasilan Windy sekaligus menyambung tradisi kontingen angkat besi Indonesia yang tak pernah puasa menyumbang medali di olimpiade sejak perhelatan di Sidney 21 tahun lalu.
"Tradisi medali olimpiade di cabang angkat besi tak pernah putus sejak Olimpiade Sydney 2000. Hal itu tercapai berkat pembinaan dan regenerasi yang terjaga. Mari kita doakan tradisi ini agar tetap bertahan karena Indonesia memiliki lifter-lifter yang kualitasnya mendunia," papar mantan ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu (24/7).
Dalam pertandingan kelas putri 49 kilogram hari ini, Windy menempati peringkat tiga lewat total angkatan beban terbaik 194 kilogram. Rekor tersebut terdiri dari angkatan terbaik 84 kilogram untuk snatch dan angkatan terbaik 110 kilogram untuk clean & jerk.
Rekor terbaik Windy pada snatch diraih pada percobaan keduanya. Sementara rapor clean & jerk terbaik diraih Windy pada kesempatan ketiga.
Windy hanya kalah dari Hoi Zhihui asal China dan Chanu Mirabai dari India. Hoi mencatat rekor angkatan beban 210 kilogram sementara Chanu membukukan catatan 202 kilogram.
Bagi Windy secara pribadi, capaiannya kali ini relatif memuaskan. Catatan Windy merupakan peningkatan besar, mengingat dalam penampilan terakhirnya di ajang internasional, tepatnya pada kejuaraan dunia di Uzbekistan April lalu, dia hanya mampu mengangkat total beban 189 kilogram.
Erick Thohir meyakini prestasi membanggakan Windy berpeluang besar ditiru perwakilan-perwakilan Indonesia lainnya, baik di cabang angkat besi maupun olah raga lain. Untuk itu, dia meminta agar seluruh masyarakat Indonesia juga menunjukkan apresiasi lewat dukungan dan doa.
"Saya meminta agar rakyat Indonesia juga harus memasang bendera merah putih. Simbol bendera kebanggaan nasional itu penting dalam konteks terkini, yakni saat kita menghadapai pandemi. Kita harus berjuang bersama. Jangan bendera putih yang berarti menyerah dan membuat kita terpecah belah dan saling salah menyalahkan," tandas Erick.