Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Terbuka Kemungkinan Olimpiade Tokyo Digelar Tanpa Penonton

Pandemi Covid-19 tak kunjung menyusut di Jepang. Hal itu makin menguatkan kemungkinan Olimpiade Tokyo bakal digelar tanpa penonton.
Seorang perempuan mengenakan masker berjalan di depan jam penghitung mundur 100 hari menjelang Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Rabu (14/4/2021)./Antara/Reuters
Seorang perempuan mengenakan masker berjalan di depan jam penghitung mundur 100 hari menjelang Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Rabu (14/4/2021)./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggara Olimpiade Tokyo bersiap menghadapi kemungkinan menggelar event akbar tersebut tanpa penonton karena pandemi virus Covid-19 tak kunjung surut.

"Jika situasi diperkirakan menimbulkan masalah bagi sistem medis, untuk menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan dan keamanan, mungkin ada saatnya kita harus memutuskan melanjutkan tanpa penonton," kata Seiko Hashimoto usai menghadiri pertemuan virtual dengan penyelenggara lainnya, seperti dilaporkan kantor berita Kyodo pada Rabu (28/4/2021).

Selama pertemuan yang dihadiri lima pihak, termasuk Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, penyelenggara sepakat mengambil keputusan akhir mengenai kapasitas penonton pada Juni karena kebutuhan untuk memantau pandemi dengan cermat.

Sementara penyelenggara telah memutuskan melarang penonton dari luar negeri, Hashimoto juga mengatakan akan "sangat sulit" menggelar Olimpiade dan Paralimpiade di depan orang banyak jika situasi infeksi saat ini di Jepang tidak membaik.

Sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan pertandingan, penyelenggara memutuskan untuk melakukan tes Covid-19 kepada semua atlet setiap hari.

Dengan waktu kurang dari 3 bulan hingga dimulainya Olimpiade, para atlet dan staf dari luar negeri juga akan dites Covid-19 dua kali sebelum berangkat dari negara masing-masing, kata badan penyelenggara.

Aturan baru itu disertakan dalam versi terbaru dari buku pedoman langkah-langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19 yang harus diterapkan selama perhelatan tersebut.

"IOC berkomitmen penuh untuk keberhasilan dan keselamatan penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020," kata Bach dalam pidato pembukaannya pada pertemuan online, menambahkan akan "menegakkan secara ketat" aturan Covid-19.

Sekitar 577.000 kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Jepang, lebih sedikit dari banyak negara lain, survei yang telah berulang kali dilakukan menunjukkan mayoritas orang Jepang tidak mendukung Olimpiade yang telah ditunda setahun itu tetap digelar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Kyodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper