Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Osaka Akhirnya Bersedia Main di Semifinal Western & Southern Open

Petenis berpaspor Jepang Naomi Osaka akhirnya bersedia untuk melanjutkan pertarungan di turnamen Western & Southern Open setelah sempat melakukan aksi boikot.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 28 Agustus 2020  |  12:00 WIB
Osaka Akhirnya Bersedia Main di Semifinal Western & Southern Open
Petenis Jepang Naomi Osaka - Reuters/Aly Song

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat menyatakan pengunduran diri sebagai protes atas penembakan pria kulit hitam berusia 29 tahun, Jacob Blake, oleh polisi sehingga hampir dipastikan lumpuh, petenis Naomi Osaka akhirnya bersedia untuk bertarung di semifinal Western & Southern Open, New York, AS.

Pemenang Grand Slam dua kali berusia 22 tahun dan berdarah Haiti-Jepang itu awalnya dijadwalkan untuk memainkan semifinalnya pada Kamis (27/8/2020), tetapi penyelenggara turnamen memutuskan untuk menunda semua pertandingan babak empat besar hingga Jumat (28/8/2020).

Namun, setelah Osaka berkonsultasi panjang dengan WTA (Women's Tennis Association) dan USTA (United States Tennis Association), dia menyetujui permintaan mereka untuk bermain pada Jumat.

Osaka, unggulan keempat, dijadwalkan bertanding melawan unggulan ke-14 Elise Mertens, petenis b berpaspor Belgia, mulai pk, 22.00 WIB.

“Mereka menawarkan untuk menunda semua pertandingan hingga Jumat dan menurut saya hal itu membuat protes lebih diperhatikan. Saya ingin berterima kasih kepada WTA dan turnamen atas dukungan mereka," kata Osaka seperti dilaporkan Reuters dan dikutip Antara pada Jumat.

Peten is berpaspor Jepang itu mengikuti protes yang lebih dahulu ditunjukkan para atlet di lingkungan basket dan bisbol AS, menyusul penembakan polisi terhadap Blake di Wisconsin pada Minggu (23/8/2020).

Western & Southern Open merupakan ajang pemanasan men jelang gelaran Grand Slam AS Terbuka yang direncanakan dimulai pada 31 Agustus hingga 13 September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tenis diskriminasi rasial

Sumber : Antara/Reuters

Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top