Bisnis.com, JAKARTA - Badan sepak bola Eropa (UEFA) mulai membuat skenario terburuk untuk kompetisi sepak bola Eropa di tengah pandemi virus corona yang tak juga mereda. Mereka sudah menyusun pedoman bagi asosiasi di tiap negara untuk menentukan tiket kualifikasi ke Liga Champions dan Liga Europa musim depan.
Pedoman itu akan dibahas dalam Sidang Komite Eksekutif pada Kamis (23/4/2020). Hasilnya kemudian akan langsung diumumkan.
Rencana itu sudah disampaikan UEFA dalam pertemuan virtual dengan 55 asosiasi sepak bola negara-negara Eropa, Selasa. Mereka intinya meminta agar kompetisi dituntaskan, namun menyadari bahwa kondisi yang ada bisa membuat sejumlah negara gagal menyelesaikan kompetisi itu.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin sebelumnya sudah mengakui musim ini kemungkinan akan hilang bila tak bisa kembali dilanjutkan pada akhir Juni.
Dalam pernyataannya UEFA menyatakan bahwa pertemuan dengan 55 asosiasi anggota dilakukan untuk menyajikan pembaharuan opsi yang disusun.
"Berbagai pilihan kalender disajikan meliputi pertandingan kompetisi tim nasional dan klub," demikian pernyataan itu. "Ada rekomendasi yang kuat agar kompetisi domestik level teratas bisa dituntaskan. Tetapi beberapa kasus khusus akan didengar begitu pedoman mengenai partisipasi ke kompetisi Eropa -dalam kasus liga yang dibatalkan - telah ditetapkan."
Menurut The Sun, bila kompetisi di satu negara gagal dituntaskan, UEFA tak akan memakai klasemen terkini. Namun, tiket ke kompetisi Liga Champions dan Liga Europa akan ditentukan oleh koefisien klub UEFA terkini.
koefisien klub dibuat berdasarkan performa tim di setiap negara dalam kompetisi Liga Champions dan Liga Europa dalam lima tahun terakhir. Untuk tiap tahapan babak yang dilalui ada poin yang didapat. Saat ini koefisien tertinggi ditempati oleh Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, dan Bayern Munchen.