Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris Diduga Korupsi

PFA, organisasi untuk para pemain sepak bola di Inggris dan Wales, menghadapi penyelidikan resmi mengenai adanya dugaan penyimpangan serius.
Gordon Taylor, Chief Exeutive Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), organisasi untuk para pemain sepak bola di Inggris dan Wales./Reuters-Andrew Boyers
Gordon Taylor, Chief Exeutive Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), organisasi untuk para pemain sepak bola di Inggris dan Wales./Reuters-Andrew Boyers

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), organisasi untuk para pemain sepak bola di Inggris dan Wales, menghadapi penyelidikan resmi mengenai adanya dugaan penyimpangan serius tentang bagaimana penyaluran dana sumbangan dijalankan.

Komisi Charity Pemerintah Inggris menyebut penyelidikan itu sebagai "intervensi paling serius" yang dapat dilakukannya, dan akan fokus pada pengelolaan dana sumbangan organisasi pemain oleh para pengawasnya, termasuk oleh Kepala Eksekutif PFA Gordon Taylor.

Penyelidikan akan fokus pada hubungan dan transaksi amal dengan badan-badan lain dan apakah mereka dalam kepentingan terbaik amal, dan apakah kegiatannya telah secara eksklusif amal dan untuk kepentingan publik.

Kepala Penyelidikan, Pemantauan, dan Penegakan Komisi Stephen Grenfell mengatakan: "Publik seharusnya mengharapkan badan amal beroperasi dengan standar tertinggi atas semua yang mereka lakukan."

"Kecurigaan besar mengemuka seputar bagaimana donasi sumbangan dijalankan Asosiasi Pesepak Bola Profesional. Kami akan memeriksa apa yang terjadi di badan amal itu melalui penyelidikan resmi sekaligus memastikan, jika perlu mengambil tindakan," ungkapnya pada Rabu (15/1/2020).

Taylor mengatakan pada Maret 2019 bahwa dia akan mundur menyusul kesimpulan dari tinjauan independen yang sedang berlangsung terhadap organisasi yang telah dipimpinnya sejak 1981 itu.

Komisi Charity membuka kasus kepatuhan regulasi untuk pertama kalinya pada November 2018.

Sementara itu, PFA mengatakan para pengurus siap bekerja sama secara penuh, terbuka dan transparan dengan Komisi Charity dan akan terus melakukannya selama proses berlangsung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper