Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan bertemu dengan Hong Kong di babak kualifikasi Piala Asia U-19. Pertandingan tersebut adalah laga kedua bagi kedua tim.
Indonesia merebut tiga poin setelah mengalahkan Timor Leste 3-1 sedangkan Hong Kong menahan seri 1-1 Korea Utara.
Ada dua pemain Hong Kong yang patut diwaspadai oleh Indonesia yakni Lai Pui Kei dan Jesse Joi Yin Yu.
Kedua nama ini tampil menonjol saat Hong Kong berlaga di CTFA U-19 International Tournament dimana Lai Pui Kei mencetak satu gol dan dua gol lain dibuat Jesse Yu.
Lai dan Jesse merupakan pemain jebolan sekolah sepak bola Chelsea di Hong Kong. Bedanya, jika Lai kemudian melanjutkan karier di klub lokal Happy Valley, Jesse Yu merantau ke Kanada untuk memperkuat tim kampus UBC Thunderbirds.
Keberadaan mereka penting bagi Hong Kong yang menerapkan strategi bertahan ketika bertemu lawan dengan kualitas di atas mereka.
Baca Juga
Saat menghadapi Korea Utara, Hong Kong berada dalam tekanan nyaris sepanjang pertandingan. Namun, dengan satu serangan yang dibangun dari tengah, Hong Kong berhasil unggul terlebih dahulu melalui penyerang Lau Ka Kiu.
Korea Utara kesulitan mencetak gol karena pergerakan para pemain mereka mampu dihambat oleh gelandang dan bek Hong Kong yang tampil rapat dan disiplin di area pertahanan mereka.
Situasi seperti yang dialami Korea Utara sangat dihindari oleh timnas U-19 Indonesia.
Pelatih Indonesia Fakhri Husaini ingin para pemainnya mampu menjebol gawang Hong Kong di setiap kesempatan. Tidak seperti saat melawan Timor Leste, Rabu (6/11), dimana timnas U-19 hanya mampu membuat tiga gol di tengah banyaknya peluang.
“Kami tentu mengevaluasi hal ini, baik secara teknis maupun mental,” tutur Fakhri.
Fakhri menyadari bahwa Hong Kong, meski di atas kertas kualitasnya di bawah Indonesia, mampu kembali memberikan kejutan jika skuatnya tak waspada.
Oleh karena itu, Fakhri pun menyiapkan strategi dan pemain terbaiknya untuk laga kontra Hong Kong. Meski tidak merinci siapa saja yang akan diturunkan, pelatih asal Aceh itu kemungkinan memainkan gelandang Brylian Aldama dan bek tengah Komang Teguh sejak awal laga.
Brylian dan Komang, jebolan program Garuda Select yang ditempa lima bulan di Inggris, dibangkucadangkan saat Indonesia bersua Timor Leste.
Brylian dapat membuat lini tengah Indonesia semakin kokoh dengan visi dan kecerdasan bermainnya yang di atas rata-rata. Sementara Komang dapat mengurangi kesalahan mendasar di pertahanan Indonesia yang berisiko mendatangkan gol seperti ketika bersua Timor Leste.
Timor Leste mendapatkan gol dari tendangan penalti Mouzinho Da Lima di menit ke-51. Hukuman 12 pas diberikan oleh wasit setelah Mouzinho dijatuhkan oleh kiper Ernando Ari. Pergerakan Mouzinho berawal dari kesalahan yang dilakukan bek tengah Rizky Ridho yang operannya dipotong oleh pemain lawan.