Bisnis.com, JAKARTA – Perjuangan asosiasi pesepak bola internasional FIFPro agar kapten Timnas Peru Jose Paolo Guerrero diizinkan main di Piala Dunia 2018 mesti tersandung kasus doping akhirnya berhasil.
Pengadilan Swiss, negara di mana markas besar Federation Internationale de Football Association (FIFA) dan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) berada, memutuskan mengangkat sementara skorsing akibat doping tanpa sengaja itu sehingga penyerang berusia 34 tahun itu bisa tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Guerrero, top skor sepanjang masa Timnas Peru dengan 32 gol, gagal tes doping selepas timnasnya seri tanpa gol melawan tuan rumah Argentina di Buenos Aires dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Oktober tahun lalu.
Dia meminum teh yang tercampur koka tanpa dia sadar kehadiran zat itu yang kemudian masuk ke dalam tubuhnya dan terukti ketika dilakukan tes doping selepas pertandingan.
Ketika itu FIFA menjatuhkan skorsing selama setahun, tetapi kemudian direduksi menjadi hanya 6 bulan sehingga masa skorsnya habis sektar 3 pekan lalu.
Ironisnya, setelah habis masa hukuman itu dan pelatih Peru Ricardo Gareca memasukkan namanya ke skuat yang akan bertarung di putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli mendatang, CAS justru memperpanjang masa hukumannya.
Tidak tanggung-tanggung, CAS menetapkan masa skorsing menjadi 14 bulan sehingga baru akan selesai pada Januari tahun depan. CAS memutuskan hal itu setelah mempertimbangkan banding yang diajukan Agensi Anti-Doping Dunia (WADA).
FIFPro pun bereaksi. Institusi yang bermarkas di Belanda itu menilai perpanjangan masa skorsing itu “tidak adil dan tidak sesuai dengan akal sehat”. Alasannya, CAS sendiri menyatakan sebenarnya Guerrero tak menyadari keveradaan koka itu di minumannya.
Bukan hanya FIFPro, ketiga kapten timnas yang akan menjadi lawan Peru di fase grup putaran final Piala Dunia pun mengajukan permohonan kepada FIFA agar kapten tim rival mereka itu diizinkan bermain di Rusia dengan pencabutan sementara skorsingnya.
Keputusan pengadilan Swiss menyatakan sang pemkain akan menderita apabila terus dicegah untuk terlibat dalam Piala Dunia 2018 yang merupakan puncak kariernya mengingat usia yang telah 34 tahun sehingga hanya inilah peluangnya untuk main di putaran final Piala Dunia.
Pengadilan Swiss juga menyatakan bahwa doping Guerrero “bukan tindakan yang disengaja dan bukan pula kelalaian signifikan”.
Keputusan mengangkat sementara skorsing Guerrero, penyerang klub Brasil Flamengo, membuatnya bisa bermain di Piala Dunia, tetapi setelah itu kembali mesti menjalani masa skorsingnya.
Di putaran final Piala Dunia 2018, Peru berada di Grup C bersama Prancis, Australia, dan Denmark. Ini untuk pertama kali Peru kembali lolos ke putaran final Piala Dunia setelah terakhir kali pada 1982.