Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai kegiatan akan dilakukan oleh segenap pemangku kebijakan untuk membangun sepak bola nasional.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada hari ini, Selasa (14/11/2017), Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar beberapa kegiatan.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pengembangan sepak bola harus dibantu karena olahraga ini paling populer dan digemari siswa. Lewat sepak bola, lanjutnya, karakter siswa bisa dibangun dan dikuatkan.
“Dalam sepak bola ada nilai-nilai fair play, sportivitas, disiplin dan tanggung jawab. Agar tujuan kami bisa tercapai, kami harus bekerja sama dengan PSSI dan KONI sebagai stakeholder di bidang olahraganya,” ujarnya.
Berbagai kegiatan itu a.l. pertama, kursus kepelatihan Lisensi D Nasional yang melibatkan para guru olah raga sebagai peserta.
Kedua, penyelanggaraan turnamen sepak bola Gala Siswa yang dimulai pada 2018. Ketiga, kurikulum filosofi sepak bola Indonesia atau Filanesia sebagai salah satu materi di sekolah.
Baca Juga
Kemendikbud menyediakan dan memfasilitasi siswa untuk berkompetisi dan PSSI akan memantau potensi siswa dari segi teknis. Salah satu aspek penting dari football development adalah jam bertanding dan berkompetisi.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan salah satu kunci pengelolaan sepak bola yang baik adalah sinergi dengan stakeholder. Salah satu yang penting yakni pemerintah. Sinergi itu bisa dilakukan di area pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan dan pembangunan mental.
“PSSI butuh kerja sama dan sinergi dengan pemerintah agar bisa lari lebih cepat untuk menjawab tantangan dan harapan seluruh masyarakat Indonesia dari sepak bola,” katanya.
PSSI, KONI, dan Kemendikbud secara khusus menggelar kursus kepelatihan Lisensi D Nasional di POR Pelita Sawangan, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini secara resmi sudah dimulai pada Sabtu (11/11/2017) selama sepekan.
Dalam tahap ini, kurus kepelatihan diikuti 89 guru pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan (Penjasorkes) tingkat SMP dari 33 provinsi. Sementara, untuk penyelenggaraan kompetisi sepak bola Gala Siswa, mereka menyasar setidaknya 50% SMP di Indonesia atau minimal 350.000 siswa.