Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi sepak bola (FA) Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales didenda karena menggunakan hiasan bunga poppy dalam pertandingan Pra-Piala Dunia 2018 bulan lalu, kata badan sepak bola dunia FIFA pada Senin (19/12/2016).
Inggris, yang mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding, didenda 45.000 franc Swiss untuk apa yang disebut FIFA sebagai ‘menampilkan simbol politik’ pada kaus-kaus para pemain dan di sekitar stadion saat mereka menang 3-0 atas Skotlandia di Wembley, plus masalah kekisruhan penonton.
Skotlandia didenda 20.000 franc Swiss karena menampilkan simbol politik serupa serta masalah-masalah kekisruhan penonton.
Wales didenda 20.000 franc Swiss, dan Irlandia Utara didenda 15.000 franc Swiss karena menampilkan simbol-simbol politik pada pertandingan-pertandingan kandang melawan Serbia dan Azerbaijan.
Pertandingan-pertandingan itu dimainkan pada November tidak jauh dari Minggu Peringatan (Remembrance Sunday) ketika Britania memberi hormat kepada para tentara yang meninggal dunia pada dua perang dunia.
"Bukan niat kami untuk menghakimi atau mempertanyakan perayaan-perayaan spesifik sebab kami menghormati sepenuhnya signifikansi momen-momen seperti itu di negara-negara tersebut, di mana masing-masing dari mereka memiliki sejarah dan latar belakangnya sendiri," kata Claudio Sulser, kepala komite disiplin FIFA.
"Bagaimanapun, mohon diingat bahwa peraturan-peraturan perlu diaplikasikan dalam cara yang netral dan adil pada segenap 211 asosiasi anggota, menampilkan, antara lain, simbol politik atau agama sangat dilarang. Di stadion dan di atas lapangan, hanya ada ruang untuk olahraga, tidak ada yang lain."
Pada kasus terpisah, Irlandia didenda 5.000 franc Swiss karena menggunakan logo peringatan seratus tahun Pemberontakan Paskah pada pertandingan persahabatan melawan Swiss pada Maret.
"Kami mencermati keputusan komite disiplin FIFA yang kami niatkan untuk diajukan banding. Sebagai langkah pertama kami telah menulis permintaan kepada FIFA untuk menjelaskan dasar-dasar keputusan tersebut," kata FA Inggris melalui Twitter.