Bisnis.com, JAKARTA - Turki menerapkan pendekatan keamanan tambahan untuk memastikan keselamatan tim Ligue 1 Prancis AS Monaco yang mengunjungi Istanbul pekan ini untuk kualifikasi Liga Champions melawan Fenerbahce, setelah upaya kudeta yang gagal.
"Monaco meminta sejumlah pendekatan keamanan tambahan. Kami mengambil pendekatan-pendekatan itu. Kami memastikan bahwa keselamatan mereka merupakan hal terpenting," kata Menteri Olahraga Turki Akif Cagatay Kilic.
Kilic mengatakan Turki akan bereaksi negatif terhadap potensi permintaan Monaco untuk menunda pertandingan itu, menunjuk pada kemampuan Prancis menjamu Piala Eropa 2016 meskipun negara tersebut berada dalam situasi darurat setelah sejumlah serangan teroris.
"Kami menarik tim nasional Turki dari turnamen? Ada hal negatif di Turki saat ini. Semuanya telah kembali berada di bawah kendali dengan cepat," tambahnya.
Fans Prancis tidak akan diizinkan memasuki Turki jika otoritas-otoritas Prancis membuat keputusan untuk tidak mengizinkan para penggemar Turki pergi ke Prancis untuk pertandingan leg kedua pada 4 Agustus, kata Kilic.
Dia juga mengkritik komentar-komentar dari atlet asing yang meninggalkan Turki, dengan menggunakan alasan keamanan setelah kudeta yang gagal pada 15 Juli.
"Siapa pun yang ingin meninggalkan Turki semestinya tidak membuat pernyataan-pernyataan seperti itu. Namun itu keputusan mereka. Mereka bertindak seakan-akan tidak ada risiko teror di negara-negara yang mereka tuju."
Pertandingan leg pertama antara Fenerbahce dan AS Monaco dijadwalkan berlangsung pada Kamis (28/7/2016) mulai pk. 01:30 WIB di Stadion Sukru Saracoglu di Kota Istanbul dan dipimpin wasit Spanyol Jesus Gil Manzano. Monaco ganti menjamu Fenerbahce di Stadion Louis II di wilayah Kerajaan Monako sepekan berikutnya.