Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melewati tiga pertandingan tanpa kemenangan, pelatih tim Tango Gerardo Martino menargetkan meraih kemenangan saat bertandang ke Kolombia dalam matchday keempat Pra-Piala Dunia 2018 Rusia zona Amerika Selatan.
Kolombia dijadwalkan menjamu Argentina pada Rabu (18/11/2015) mulai pk. 03:30 WIB di Stadion Metropolitano Roberto Melendez di Kota Barranquilla.
“Kami harus mengalahkan Kolombia. Kami tidak perlu melihat posisi kami di klasemen sementara. Kami datang untuk menang, itu penting dari sisi psikologis dan juga dari sisi perolehan angka,” kata mantan pelatih FC Barcelona itu setibanya di Barranquilla, Kolombia, pada Selasa WIB (17/11/2015).
Tim Tango kini terpuruk di peringkat kesembilan dari 10 kontestan Pra-Piala Dunia 2018. Argentina hanya mendulang 2 angka hasil dua kali seri dan satu kalah. Javier Mascherano dan kawan-kawan hanya lebih tinggi di klasemen dari Venezuela yang selalu kalah dalam tiga laga awal Pra-Piala Dunia 2018.
Dalam tiga laga awal, Argentina kalah di kandang sendiri di Buenos Aires dari Ekuador dengan skor 0-2, seri tanpa gol ketika bertamu ke Paraguay, dan seri dengan skor 1-1 ketika menjamu tim favorit lainnya Brasil.
Adapun Kolombia—yang duduk di posisi keenam klasemen sementara—tampil hebat dalam laga terakhir dengan menahan imbang tuan rumah Chile yang juara Copa America 2015 dengan skor 1-1 setelah pada matchday pertama menang 2-0 saat menjamu Peru dan menyerah 0-3 dari tuan rumah Uruguay pada laga kedua.
Meskipun Gerardo Martino berkeinginan skuat besutannya memetik 3 angka di kandang Kolombia, kendala terbesar justru datang dari dalam tubuh timnya sendiri yang kehilangan tiga ujung tombak tajamnya sekaligus yakni Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Carlos Tevez yang cedera.
Oleh karena itu, Martino harus menyandarkan harapannya kepada juru gedor lainnya seperti striker Napoli Gonzalo Higuain, penyerang sayap Paris Saint-Germain Ezequiel Lavezzi, dan ujung tombak berusia 20 tahun milik Atletico Madrid, Angel Correa, yang ditopang playmaker Angel di Maria.
Tantangan lain bagi Argentina ialah lokasi pertandingan yang berdekatan dengan wilayah Karibia sehingga memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, di atas 80 persen, dengan suhu bisa mencapai 32 derajat Celcius.
