1. Tetap berpegang pada statuta
Kedatangan FIFA ke Indonesia, termasuk bertemu dengan Presiden Jokowi, menjadi langkah maju.
Mereka mau datang dan mendengar dari semua pihak yang terkait, tak hanya menerima laporan. Namun, dalam berbagai kesempatan, mereka juga menegaskan meski mengerti dengan keprihatinan pemerintah terhadap sepak bola mereka akan tetap berpegang pada statuta.
Mereka juga tetap mengakui PSSI di bawah kepengurusan La Nyalla Matalitti sebagai kepengurusan yang sah, meski mereka tak diakui bahkan sudah dibekukan pemerintah.
Artinya, kita melihat masih ada jurang antara harapan pemerintah dan sikap pengurus badan sepak bola dunia tersebut.