Bisnis.com, JAKARTA - Jika lazimnya tuan rumah diuntungkan oleh keputusan perangkat pertandingan, tidak demikian yang berlaku terhadap Chile. Tuan rumah Copa America 2015 itu harus menerima hasil seri dengan skor 3-3 melawan Meksiko lantaran dua gol sahnya dianulir wasit karena dianggap offside.
Padahal, dalam tayangan ulang sangat nyata gol Jorge Luis Valdivia dan Alexis Sanchez seharusnya sah, karena tidak satu pun pemain Chile yang terperangkap offside dalam proses terjadinya kedua gol tersebut.
Dalam pertandingan Grup A yang disiarkan secara langsung oleh Kompas TV tersebut, Vicente Matias Vuoso membuka skor untuk Meksiko pada menit ke-21 melalui sontekan jarak pendek menyelesaikan satu serangan balik.
Hanya semenit berselang Chile langsung mampu menyamakan skor menjadi 1-1 melalui sundulan kepala Arturo Vidal memanfaatkan umpan sepak pojok Charles Aranguiz.
Pada menit 28, Meksiko mendapat peluang emas. Namun tandukan kepala dari jarak dekat oleh Gerardo Flores masih dapat ditepis kiper Chile Claudio Bravo dan hanya menghantam mistar gawang hingga akhirnya dibuang pemain belakang menjadi hanya sepak pojok.
Namun dari sepak pojok itulah lahir gol kedua Meksiko. Sepak pojok yang dilepas Adrian Adrete disambar dengan kepala oleh Raul Jimenez untuk membuat Meksiko unggul 2-1.
Hanya 3 menit menjelang turun minum, Vidal kembali berperan dalam lahirnya gol kedua Chile. Umpan lambungnya dari sisi kiri pertahanan Meksiko begitu terukur sehingga memudahkan Eduardo Vargas untuk menyundul bola dengan kencang ke sudut kanan gawang Meksiko yang dikawal kiper Jose Corona.
Memasuki babak kedua, Chile praktis menguasai jalannya pertandingan. Memasuki menit 55, Vidal mencetak gol ketiga tuan rumah melalui titik penalti. Wasit Victor Carrillo dari Peru memutuskan penalti setelah Flores mengganjal Vidal di dalam kotak terlarang. Skor 3-2 untuk Chile.
Pada menit 67 seharusnya Chile bisa menambah gol. Tetapi wasit Carrillo menganulir gol Valdivia karena Vidal dianggap offside ketika memberi umpan melalui sundulan kepala. Dari tayang ulang terlihat bahwa posisi Vidal tidak offside.
Sebaliknya 2 menit kemudian Meksiko bisa memaksimalkan serangan balik dan mencetak gol keduanya atau ketiga untuk Meksiko sehingga skor imbang 3-3.
Aldrete melepas umpan lambung dari tengah lapangan, Vuoso—yang akhirnya terpilih sebagai man of the match—mampu mendahului dua pemain belakang Chile Miiko Albornoz dan Gonzalo Jara dan dengan cerdik menyontek bola ke arah kanan yang berlawanan dengan gerakan kiper Bravo, yang begitu sulit dijebol lawan ketika bermain untuk juara Liga Champions Eropa FC Barcelona.
Chile kembali tertimpa sial ketika wasit—berdasarkan masukan penjaga garis—lagi-lagi menganulir gol yang seharusnya sah. Kali ini Sanchez yang berhasil menjebol gawang Meksiko dengan umpan Vidal. Tayangan ulang memperlihatkan posisi Sanchez masih sejajar dengan pemain belakang Meksiko saat Vidal memberi umpan.
Meskipun hanya meraih hasil seri, Chile tetap memuncaki klasemen sementara Grup A dengan nilai 4. Nilai itu sama dengan yang dikoleksi Bolivia, yang beberapa jam sebelumnya mengalahkan Ekuador 3-2, namun Chile unggul selisih gol.
Namun, baik Chile maupun Bolivia secara matematis belum dapat dipastikan lolos meskipun peluang untuk itu sangatlah besar sekalipun kalah dalam matchday ketiga.
Sementara itu Meksiko menempati peringkat ketiga dengan nilai 2 setelah dalam pertandingan pertama imbang 0-0 versus Bolivia dan Ekuador di dasar klasemen belum memperoleh nilai setelah dua kali kalah dari Chile dan Bolivia.
Chile | 2 | 1 | 1 | 0 | 5 | 3 | +2 | 4 |
Bolivia | 2 | 1 | 1 | 0 | 3 | 2 | +1 | 4 |
Meksiko | 2 | 0 | 2 | 0 | 3 | 3 | 0 | 2 |
Ekuador | 2 | 0 | 0 | 2 | 2 | 5 | −3 | 0 |