Bisnis.com, JAKARTA - Manchester United tak maksimal hingga pekan ke-26 Liga Primer Inggris. Dengan nilai 47 atau tertinggal 13 angka dari pemimpin klasemen Chelsea, dengan pula melihat konsistensi Chelsea dan juara bertahan Manchester City di Liga Primer, sulit bagi MU meraih gelar juara musim ini.
Kekalahan dengan skor 1-2 dari klub wales Swansea City pada pekan ke-26, tim yang juga mengalahkan Setan Merah pada laga perdana musim ini, memaksa Van Gaal mencari dalih untuk menyelamatkan diri dari tudingan kegagalan yang mulai muncul dari fans.
Sebagaimana diwartakan Reuters, pelatih asal Belanda tersebut menuding ketiadaan striker andal sebagai penyebab tidak konsistennya penampilan MU sepanjang musim ini sehingga telah menelan kekalahan lima kali.
Pernyataan Van Gaal itu ironis, mengingat MU merupakan klub Liga Primer yang paling besar biaya mendatangkan pemain baru yakni mencapai 150 juta pound sterling, termasuk sebesar 6 jurta pound untuk meminjam striker Timnas Kolombia radamel Falcao dari klub Ligue 1 Prancis AS Monaco.
Van Gaal boleh menuding cedera berkepanjangan yang dialami Robin van Persie, yang juga anak buahnya ketika menangani Timnas Belanda, sebagai kontributor terbesar atas kegagalan MU bertahan di jalur perburuan gelar.
Namun di luar itu, kebijakannya menjual Danny Welbeck ke Arsenal dan meminjamkan Javier ‘Chicharito’ Hernandez ke Real Madrid patut digugat dengan tanda tanya besar.
Memang tidak salah jika Van Gaal mulai menimang-nimang James Wilson yang baru berusia 19 tahun sebagai pemain masa depan. Tapi jelas butuh waktu untuk menjaring pengalaman bagi Wilson untuk benar-benar mumpuni.
Pertanyaan besar lainnya ialah keputusannya menempatkan Wayne Rooney di lapangan tengah di tengah kenyataan bahwa MU butuh striker tajam. Jadi, pernyataan bahwa ketiadaan striker tajam bagi Van Gaal bisa diibaratkan ‘muka buruk cermin dibelah’.
Dia yang melepas Welbeck dan Chicharito serta menarik posisi Rooney lebih ke dalam, tapi dia katakan pula MU bermasalah lantaran tak punya lini depan yang tajam.