Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EL CLASICO REAL MADRID VS BARCELONA: Suarez, Ramos Main. Bale Out

El Clasico nomor 169 di ajang La Liga Real Madrid menjamu FC Barcelona dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (25/10/2014) mulai pk. 23:00 WIB dan akan disiarkan secara langsung oleh RCTI.
Luis Suarez dinantikan penampilannya di El Clasico Real Madrid vs FC Barcelona/Reuters-Gustau Nacarino
Luis Suarez dinantikan penampilannya di El Clasico Real Madrid vs FC Barcelona/Reuters-Gustau Nacarino

Bisnis.com, JAKARTA - El Clasico nomor 169 di ajang La Liga Real Madrid menjamu FC Barcelona dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (25/10/2014) mulai pk. 23:00 WIB dan akan disiarkan secara langsung oleh RCTI.

Selain status pertandingan El Casico yang selalu berjalan seru, laga kali ini juga menarik perhatian karena dua hal lagi di sisi FC Barcelona.

Pertama, Lionel Messi tetap dinantikan mencetak sejarah dengan memecahkan rekor gol La Liga sepanjang masa yang berusia 60 tahun dan masih tercatat atas nama Telmo Zarra (Athletic Bilbao).

Kedua, kemungkinan striker anyar Barca Luis Suarez akan diturunkan seusai selesainya masa skorsingnya akibat menggigit bek Italia Giorgio Chiellini saat memperkuat Uruguay di Piala Dunia 2014.

Pelatih FC Barcelona telah Luis Enrique memastikan Suarez akan turun dalam laga El Clasico tersebut.

“Dia akan bermain beberapa menit. Berapa lama? Itu pertanyaan jutaan dolar. Ini laga penting bagi Suarez dan dia akan punya waktu di lapangan,” ungkap mantan gelandang Timnas Spanyol tersebut sebagaimana ditulis Reuters pada Jumat (24/10/2014).

Dari sisi Real Madrid, bek Sergio Ramos siap memperkuat barisan belakang juara Liga Champions di laga El Clasico, tetapi pelatih Carlo Ancelotti memastikan Los Blancos akan kehilangan pemain termahal Gareth Bale yang belum pulih dari cedera.

Ramos, yang kena kartu merah dalam dua laga terakhir El Clasico, mengalami cedera betis, dan kini telah pulih serta siap mendampingi Pepe di lini belakang.

Sementara itu, Bale belum pulih dari cedera di bagian pantatnya yang membuat dia harus menepi kala Real menghancurkan Liverpool 3-0 di Anfield di ajang Liga Champions.

Setidaknya terdapat lima titik adu hebat dalam El Clasico kali ini:

Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi

Ujung tombak Real Madrid Cristiano Ronaldo, 29 tahun, dan ruh permainan Barcelona Lionel Messi, 27 tahun, adalah dua pemain yang paling konsisten tampil sebagai pencetak gol yang sangat mematikan dan jarang pertandingan terlewatkan tanpa gol keduanya.

Ronaldo, kapten Timnas Portugal, tampil luar biasa dengan menjaringkan 15 gol untuk Real dalam hanya tujuh pertandingan La Liga musim ini. Sementara itu Messi mencetak 7 gol dalam 8 pertandingan dan tengah memburu rekor top skor sepanjang masa La Liga.

Top skor sepanjang masa La Liga saat ini dipegang Telmo Zarra sebanyak 251 gol yang dilesakkannya untuk Athletic Bilabo pada era 1940-an dan 1950-an. Messi sudah mencetak 250 gol. Artinya kapten Timnas Argentina itu hanya butuh sebiji gol untuk memecahkan rekor Zarra yang telah berusia 6 dekade.

Ronaldo adalah ujung tombak di lini terdepan yang sangat tajam. Sebaliknya Messi selalu tampil sebagai kreator serangan dan lebih sering bergerak dari lini tengah, mengatur serangan hingga ke kotak penalti lawan, serta pemberi assist jempolan bagi Neymar Jr.

Karim Benzema vs Luis Suarez

Andalan Timnas Prancis Karim Benzema merumput bersama Real sejak 2009 dan ini bisa disebut sebagai musim terbaiknya. Sementara bagi Luis Suarez ini debutnya bersama Barca dan baru main lagi sejak kena skorsing FIFA 4 bulan lalu akibat menggigit bek Italia Giorgio Chiellini saat memperkuat Uruguay di Piala Dunia 2014.

Keduanya bukan hanya piawai menjebol gawang lawan, lebih dari itu mampu menarik perhatian barisan pertahanan lawan sehingga membuka ruang bagi rekan setimnya untuk bebas dari pengawalan dan mencetak gol.

Benzema dan Suarez juga bukan tipe juru gedor yang egois. Keduanya kerap kali memberi assist untuk rekan lain yang peluangnya lebih terbuka untuk mencetak gol.

Bagi Benzema, dukungan dari sang pelatih Carlo Ancelotti sudah menjadi kepastian. Sedangkan Suarez masih orang baru yang perlu untuk membuktikan bahwa dia memang pantas untuk mendapat tempat di lini depan Barca yang sebenarnya sudah tajam dengan adanya Messi, Neymar, dan juga Munir El Haddadi Mohammed.

Fakta bagus bagi Barca, Suarez selalu berhasil mencetak gol dalam debutnya. Itu telah dibuktikannya ketika menjebol gawang lawan dalam laga perdananya bersama Ajax Amsterdam dan Liverpool FC.

James Rodriguez v Neymar Jr

Ini merupakan pertemuan pertama kedua pemain setelah keduanya bermain di perempat final Piala Dunia 2014 saat Brasil menundukkan Kolombia 2-0. Neymar ketika itu mengobrak-abrik pertahanan Kolombia sehingga memaksa pemain Kolombia Juan Zuniga mencederainya.

Ketika itu James Rodriguez gagal memperlihatkan kehebatannya sebagaimana di partai sebelumnya di babak 16 besar mencetak 2 gol untuk menghancurkan Uruguay 2-0.

Ini musim kedua Neymar bersama Barca. Sejauh ini dia telah memperlihatkan ketajamannya dalam duet bersama Messi, sementara James masih terus dalam perjalanan mencari format kontribusi terbaiknya bagi Real terutama sebagai pendukung Ronaldo untuk menghasilkan gol.

Bukan berarti belum besar, namun apa yang telah diberikannya untuk Real masih belum menyamai sajiannya di Piala Dunia 2014, yang membuatnya manajemen Real dan pelatih Carlo Ancelotti tertarik mendatangkannya dari klub Ligue 1 Prancis AS Monaco pada jendela transfer musim panas lalu.

Toni Kroos vs Ivan Rakitic

Keduanya adalah gelandang pengangkut air yang mampu menentukan hasil akhir pertandingan. Begiotu mereka melempem, maka tim secara keseluruhan akan terpengaruh. Kegemilangan mereka praktis akan secara instan mempengaruhi kinerja tim ke arah positif.

Khusus bagi Kroos, keberhasilan Jerman menjadi tim Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia di Amerika Latin tak lepas dari peran pemain yang diboyong dari Bayern Munchen itu.

Peran Kroos di Real sangat sentral karena mengisi pos yang ditinggalkan Xabi Alonso yang sebaliknya pada musim ini justru pindah ke Bayern.

Bagi keduanya, ini El Clasico perdana. Sebelumnya Rakitic memperkuat klub Spanyol lainnya, Sevilla. Kesuksesan Sevilla menjuarai Liga Europa musim 2013-2014 jelas tak bisa dipisahkan dari kontribusi besar Rakitic yang bertindak sebagai kapten tim.

Kroos adalah pengacak-acak pertahanan lawan terutama dari sisi sayap kiri dan kanan. Brasil hancur 1-7 di semifinal Piala Dunia jelas dampak dari perbuatan Kroos yang memaksa David Luiz dkk. tunggang langgang berlari tak tentu arah.

Kedua pemain ini adalah penembak jitu jarak jauh dan pemberi assist yang hebat.

Iker Casillas v Claudio Bravo

Semua pencinta bola tentu paham bahwa kiper Real Iker Casillas tengah mengalami masa penurunan. Di era Jose Mourinho dia malah kerap dibangku-cadangkan lantaran Diego Lopez tampil ciamik.

Berpindah kuasa pelatih ke Carlo Ancelotti, Casillas kembali ke pos utama dan itu juga didukung oleh hengkangnya Diego Lopez ke klub Italia AC Milan.

Namun tentu tak mudah dilupakan bagaimana rangkaian kecerobohan Casillas membuat Spanyol tersingkir di fase grup Piala Dunia 2014, bahkan diberondong 5 gol oleh Belanda.

Sebaliknya bagi Bravo, penampilan hebatnya di Piala Dunia 2014 bersama Chile membuat Barca mengangkutnya pada musim panas lalu setelah selama 8 tahun memperkuat Real Sociedad.

Bravo kini memegang rekor untuk Barca yakni tidak kebobolan dalam 8 laga awal alias 720 menit di La Liga musim ini.

HAWA PANAS SEPATU EMAS

Sebelumnya, hawa panas menjelang El Clasico sudah dimulai pada pekan lalu dengan Cristiano Ronaldo dan Luis Suarez yang harus sharing penghargaan Golden Boot sebagai top skor liga domestik negara anggota Union of European Football Associations (UEFA).

Ronaldo musim lalu mencetak 31 golnya untuk Real dan membawa juara Liga Champions itu ke peringkat ketiga dalam klasemen akhir Divisi Primer La Liga di bawah Atletico Madrid dan FC Barcelona.

Sedangkan Suarez mengontribusi 31 gol untuk klub Liga Primer Inggris Liverpool FC dan membawa tim asuhan Brendan Rodgers ke posisi kedua dalam klasemen akhir di bawah Manchester City.

Saat menerima trofi Golden Boot (Sepatu Emas) dari mantan manajernya di Liverpool, Kenny Dalglish, Suarez menyatakan terima kasihnya kepada seluruh tokoh penting dalam hidupnya, istri, dan anaknya.

“Terima kasih untuk seluruh kolega dan tentunya semua yang ada di Liverpool, bukan hanya untuk tahun lalu, tapi seluruh selama 3,5 tahun saya bersama klub,” ujarnya seperti dilaporkan Sydney Morning Herald.

Sementara itu Dalglish memuji mantan anak asuhnya. “Saya pikir tak seorang pemain pun bisa menghentikannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper