Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA 2014: Terlibat Jaringan Tiket Ilegal, Direktur Mitra FIFA Ditangkap

Kepolisian Brasil, Senin (7/7/2014) menahan seorang direktur perusahaan mitra badan sepak bola dunia (FIFA) yang menangani paket-paket tiket pertandingan Piala Dunia , dengan tuduhan memimpin suatu jaringan penjualan tiket secara illegal.
Ray Whelan (L)  ditangkap di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2014).  Kepala Eksekutif  Perusahaan Ticketing di Swiss ditangkan sehubungan dengan investigasi yang sedang berlangsung soal penjualan tiket VIP ilegal  di Piala Dunia. Ray Whelan yang ditangkap di  Copacabana Palace hotel  sebagai hasil dari penyelidikan atas penjualan kembali ilegal tiket untuk turnamen yang sedang berlangsung/REUTERS
Ray Whelan (L) ditangkap di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2014). Kepala Eksekutif Perusahaan Ticketing di Swiss ditangkan sehubungan dengan investigasi yang sedang berlangsung soal penjualan tiket VIP ilegal di Piala Dunia. Ray Whelan yang ditangkap di Copacabana Palace hotel sebagai hasil dari penyelidikan atas penjualan kembali ilegal tiket untuk turnamen yang sedang berlangsung/REUTERS

Bisnis.com, RIO DE JANEIRO - Kepolisian Brasil,  Senin (7/7/2014) menahan seorang direktur perusahaan mitra badan sepak bola dunia (FIFA) yang menangani paket-paket tiket pertandingan Piala Dunia , dengan tuduhan memimpin suatu jaringan penjualan tiket secara illegal.

Ray Whelan, direktur Match Hospitality, ditangkap di Copacobana Palace Hotel, Rio de Janeiro, beberapa hari setelah penggerebekan terhadap 11 orang yang diduga terlibat jaringan percaloan tiket Piala Dunia.

Fabio Barucke, investigator kasus ini, mengatakan bahwa Whelan menghadapi dakwaan memfasilitasi distribusi tiket-tiket untuk dijual secara ilegal. Jika terbukti, ia bakal divonis empat tahun penjara.

Media setempat menyebutkan bahwa Whelan adalah warga negara Inggris berusia 64 tahun.

Sebanyak 100 tiket ditemukan di kamar hotelnya.

Penahanan dilakukan menjelang pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 antara Brazil dan Jerman, serta Argentina melawan Belanda.

Polisi mengatakan, sidikat percaloan tiket internasional telah menjual tiket-tiket senilai jutaan dolar AS, sejak Piala Dunia 2002.

Skandal tersebut merupakan pukulan bagi FIFA yang sebelumnya juga tercoreng kasus dugaan suap dalam pencalonan Piala Dunia Qatar 2022.

Salah satu pemegang saham Match Hospitality adalah Infront Sports and Media, sebuah perusahaan berbasis di Swiss yang dipimpin Philippe Blatter, saudara sepupu presiden FIFA Sepp Blatter.

Tersangka lainnya, Mohamadou Lamine Fofana, sebelumnya disebut sebagai yang bertanggung jawab dalam skandal tersebut. Ia ditangkap bersama 11 orang lainnya pekan lalu di Rio dan Sao Paulo.

Namun kecurigaan beralih ke seseorang di Match Hospitality, agen tiket resmi Piala Dunia, yang menjual paket-paket khusus yang meliputi ruang privat di stadion-stadion, dan layanan makanan.

"Whelan menyangkal bernegosiasi tiket dengan Fofana selama Piala Dunia, tapi kami punya bukti. Kami punya 900 percakapan telepon di antara mereka selama event ini," kata Barucke.

Penyelidikan selanjutnya mengarah pada tujuh tersangka baru, namun Barucke tidak merincinya.

Polisi mengatakan Whelan memberi tiket kepada Fofana yang sebenarnya untuk pihak sponsor, organisasi non-pemerintah dan kerabat pemain.

Fofana kemudian menjual tiket-tiket itu secara ilegal dengan bantuan agen perjalanan dan kontak-kontak sepak bola.

Pihak berwenang pekan lalu mengatakan bahwa seorang ofisial FIFA diduga terlibat dalam kasus ini, dan kini dilakukan investigasi terhadap federasi sepak bola Brazil, Spanyol serta Argentina.

Jurubicara FIFA Delia Fischer mengatakan, FIFA akan tetap kooperatif dalam penyelidikan kasus ini.

Pihak Match Hospitality sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah membatalkan tiket yang dibeli oleh perusahaan milik Fofana, Atlanta Sportif, untuk pertandingan semifinal dan final.

Match mengingatkan bahwa mereka akan membatalkan tiket-tiket lainnya dari tiga perusahaan yang namanya tertera dalam tiket yang disita polisi, kecuali mereka mau kooperatif dalam penyelidikan.

Match mengidentifikasi perusahaan itu adalah Reliance Industries Limited, Jet Set Sports , dan Pamodzi Sports, namun belum diketahui nama pemiliknya.

Reliance Industries membeli 304 paket tiket untuk 19 pertandingann senilai 1,2 juta dolar, termasuk akses ke ruang privat untuk semua pertandingan di Rio, Sao Paulo dan Belo Horizonte.

Match Hospitality mengatakan, dalam 59 tiket yang disita pekan lalu tertera nama perusahaannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper