Bisnis.com, RIO DE JANEIRO - Bek Kolombia Juan Camilo Zuniga tidak akan dihukum untuk pelanggarannya terhadap Neymar yang telah membuat penyerang Brasil itu mengalami patah tulang belakang dan memaksanya absen sampai Piala Dunia usai.
Setelah menyelidiki insiden dari perempat final Jumat, yang dimenangi Brasil dengan skor 2-1 itu, Komite Disiplin Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) memutuskan pada Senin bahwa tidak ada tindakan retrospektif yang dapat diambil.
Dalam pernyataannya, badan sepak bola dunia FIFA mengatakan peraturan-peraturan mereka mencegah mereka membuka kasus karena insiden itu telah ditangani dari wasit di lapangan.
"Setelah analisis terhadap masalah dan pengajuan ekstensif dan dokumentasi yang diterima dari CBF (Konfederasi Sepak Bola Brazil), ketua sampai pada kesimpulan bahwa Komite Disiplin FIFA tidak memasukkan masalah ini ke dalam kondisi-kondisi yang digariskan oleh Kode Disiplin FIFA (FDC) untuk situasi yang dapat diintervensi oleg Komite Disiplin," bunyi pernyataan itu.
"Terutama, pada kasus spesifik ini, tidak ada tindakan retrospektif yang dapat diambil Komite Disiplin FIFA, sebab insiden yang melibatkan pemain Kolombia Juan Camilo Zuniga tidak luput dari para ofisial pertandingan."
FIFA juga mengatakan pihaknya tidak dapat mempertimbangkan permohonan banding kubu Brazil terhadap kartu kuning Thiago Silva, yang akan membuatnya absen pada semifinal Selasa melawan Jerman. Badan sepak bola itu berkata "tidak ada basis hukum" untuk mengabulkan hukuman itu.
Pemain bertahan itu mendapat kartu kuning pada pertandingan melawan Kolombia karena menghalangi kiper David Ospina saat hendak melakukan tendangan, dan itu merupakan kartu kuning keduanya sepanjang turnamen ini sehingga otomatis ia diskors.
Kekecewaan terhadap absennya Neymar FIFA, yang melakukan tindakan tidak umum dari pernyataan-pernyataan formal standar mereka, mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap Neymar - salah satu pemain paling berkarisma dan populer di Brazil - yang harus menyudahi kiprahnya di Piala Dunia karena cedera.
Namun FIFA mengatakan parahnya cedera dan profil sang pemain yang terlibat tidak diperhitungkan dalam peraturan-peraturan disiplin mereka.
"Penting untuk menggaris bawahi bahwa kondisi-kondisi yang dapat diintervensi oleh Komite Disiplin FIFA dalam setiap insiden harus independen terkait konsekuensi-konsekuensi insiden itu, seperti cedera naas yang diderita sang pemain," kata FIA.
"Akhirnya, sebagai pernyataan umum, FIFA dan Komite Disiplin FIFA menyesalkan insiden-insiden apapun yang terjadi di lapangan, khususnya yang memiliki dampak negarif terhadap kesehatan para pemain."
"Kami mendoakan Neymar dapat pulih sepenuhnya dan secepatnya, sebagaimana kami berharap kepada semua pemain yang sayangnya harus absen dari Piala Dunia karena cedera." Terdepaknya Neymar secara prematur dari Piala Dunia telah menimbulkan keterkejutan dan kemarahan di negeri Samba.
Sejumlah stasiun televisi Brazil menginterupsi program normal mereka pada akhir pekan untuk menyiarkan tayangan langsung ketika Neymar meninggalkan pusat latihan tim dengan menggunakan helikopter, sedangkan presiden Brazil Dilma Roussef mengirimkan surat kepada sang pemain.
Awalnya cedera yang didapat Neymar menimbulkan harapan bahwa insidennya dengan Zuniga akan diselidiki lebih lanjut.
Neymar ditandu keluar lapangan sambil berurai air mata, dan belakangan didiagnosa menderita patah tulang belakang, ketika Zuniga menubruk punggung pemain Brazil itu dengan menggunakan lutut.
Zuniga tidak mendapat kartu akibat insiden itu dan telah mengirimkan pesan pribadi kepada Neymar yang menjelaskan bahwa itu adalah kecelakaan, namun tidak seorangpun setuju dengan versinya mengenai kejadian itu, bahkan legenda Brazil Ronaldo menyebutnya sebagai tekel "iblis."