Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samir Nasri, 'Racun' Di Timnas Prancis

Mantan pemain Prancis, Christophe Dugarry dan Frank Leboeuf berpendapat Samir Nasri tidak perlu dipanggil ke skuad Prancis untuk ke berlaga di Piala Dunia 2014 di Brasil. Pendapat itu berdasarkan perilaku dan performa Nasri beberapa tahun belakang.
Bisnis.com, PARIS -  Mantan pemain Prancis, Christophe Dugarry dan Frank Leboeuf berpendapat Samir Nasri tidak perlu dipanggil ke skuad Prancis untuk ke berlaga di Piala Dunia 2014 di Brasil. Pendapat itu berdasarkan perilaku dan performa Nasri beberapa tahun belakang.

Mantan gelandang Arsenal ini pernah melecehkan seorang jurnalis pada Euro 2012, setelah kejadian itu Nasri dilarang bermain dalam tiga pertandingan internasional.

Dugarry menjelaskan Nasri berpotensial menjadi racun dalam skuad Prancis nantinya.

"Jika perilakunya akan memengaruhi pemain lainnya di dalam tim, maka ia harusnya tidak usah dipanggil ke dalam skuad (Prancis)," ujar Dugarry yang memenangkan Piala Dunia 1998.

"Pemain harus memiliki kualitas teknik untuk ke Piala Dunia. Skuad Piala Dunia tidak hanya dibuat untuk 23 pemain terbaik," katanya.

"Didier Deschamps lebih tahu daripada yang lain. Anda memerlukan suntikan semangat di dalam tim, semangat solidaritas dan saling berbagi. Bisakah dengan absennya Nasri dapat membebaskan pemain lainnya secara psikologis? Jika iya, maka kasusnya akan semakin rumit," katanya.

Deschamps juga harus memerhatikan performa Nasri untuk negaranya sebagai faktor kekalahan Prancis atas Yunani.

Leboeuf berkata," Ada perbedaan performa Nasri saat di Manchester City dan Prancis".

Leboeuf menambahkan permainan yang diperlihatkan Nasri di timnas Prancis tidak cukup meyakinkan.

"Prancis mungkin akan bermain dengan 4-3-3. Gaya permainan yang akan dikembangkan menempatkannya di sisi kanan. Posisi itu justru tidak pernah terlihat saat ia bermain untuk timnas. Saat ini juga ia akan berkompetisi dengan (Mathieu) Valbuena dan Antoine Griezmann di timnas, " kata Leboeuf.

Editor: AA Ariwibowo


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper