BISNIS.COM, JAKARTA – Meksiko dan Italia memasuki laga perdana mereka di Grup A Piala Konfederasi 2013 langsung dengan tensi tinggi. Bukan laga pembuka biasa, melainkan bisa diibaratkan langsung final karena hasilnya akan sangat menentukan apakah mereka berhak melaju ke babak semifinal ataukah tersandung di fase grup.
Dengan tuan rumah Brasil yang diprediksi menguasai posisi teratas di Grup A, pertandingan Meksiko kontra Italia yang digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, pada Minggu (16/06) petang waktu setempat atau Senin (16/06) dini hari WIB akan sangat menentukan dalam perebutan posisi runner up guna menggenggam tiket ke semifinal yang diperkirakan bakal jumpa juara Grup B, Spanyol.
Laga ini merupakan pertemuan antardua tim yang tengah tertatih-tatih. Di babak kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Tengah, Amerika Utara, dan Karibia (Concacaf), Meksiko saat ini hanya menempati peringkat ketiga di bawah Amerika Serikat dan Kosta Rika.
Memang peringkat ketiga masih masuk zona tiket langsung ke Piala Dunia tahun depan. Masalahnya, perolehan El Tri hanya mengumpulkan 8 angka dengan telah memainkan enam pertandingan. Satu setrip di bawahnya, Honduras menguntit ketat dengan torehan angka 7 namun baru memainkan lima laga.
Sebaliknya Italia tengah memuncaki Grup B dalam babak kualifikasi Piala Dunia dengan torehan empat kemenangan dan dua kali imbang. Namun dalam enam pertandingan terakhir sepanjang 2013, Gli Azzurri (Si Biru) hanya dua kali menang melawan tim lemah yakni Malta 2 – 0 (Pra-Piala Dunia) dan San Marino 4 – 0 pada pertandingan persahabatan. Selebihnya hanya imbang 1 – 1 melawan Belanda, 2 – 2 lawan Brasil, tanpa gol saat jumpa Republik Ceska, dan 2 – 2 kontra Haiti.
Italia, dengan rekor menghadapi Meksiko yang lebih baik, sebenarnya pantas untuk lebih diunggulkan. Kedua tim jumpa 11 kali, Italia unggul enam kali, empat imbang, dan Meksiko hanya bisa menaklukkan Italia sekali yakni 2 – 1 ketika terakhir bertemu pada 3 Juni 2010 pada laga persahabatan di Brussel, Belgia.
Meskipun begitu, dengan sejumlah anggota skuat juara dunia empat kali yang belum sepenuhnya teruji seperti Alessio Cerci (4 caps/penampilan bersama timnas senior) dan Antonio Candreva (8 caps), sementara di sisi lain Meksiko diperkuat sejumlah pemain berpengalaman, maka laga ini akan menjadi sangat ketat.
Akan menarik ditunggu apakah lapangan tengah Italia yang digalang Riccardo Montolivo dan Andrea Pirlo mampu menopang peran Mario Balotelli dan Stephan El Shaarawy menggedor pertahanan Meksiko yang dikawal Francisco Rodriguez dan Carlos Salcido.
Sebaliknya, patut pula dinantikan aksi trio penuh pengalaman milik El Tri yakni Javier ‘Chicharito’ Hernandez (50 caps, 32 gol), Giovani dos Santos (65 caps, 14 gol), dan Andres Guardado (94 caps, 14 gol) memanfaatkan celah pertahanan Italia yang digalang Christian Maggio dan Giorgio Chiellini.
Menjelang laga, Cesare Prandelli, pelatih Italia, memilih berkomentar aman tentang lawannya. “Meksiko mampu mengombinasikan teknik dan kecepatan. Mereka punya kualitas bagus terutama dalam menyerang,” ujarnya seperti ditulis situs resmi FIFA.
Pada sisi berseberangan, pembesut Meksiko Jose Manuel de la Torre tak sungkan mengeluarkan pernyataan bernada menantang. “Setiap kali ada sebuah turnamen, Anda selalu berbicara Italia, Spanyol, atau Brasil yang memiliki kesempatan, tapi Anda tidak bisa memastikan tim lain tersingkir.
Sepak bola berkembang dengan cepat, tidak ada perbedaan besar di antara tim-tim kelas internasional lagi,” kata lelaki berusia 47 tahun dengan nama panggilan Chepo ini.