Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan nilai tambah yang signifikan dari penyelenggaraan agenda olahraga seperti Piala Dunia.
Dia menyebut bahwa penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dari 1,5% pada 2021 menjadi 4,3% pada 2022.
Hal ini disampaikannya dalam agenda peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di Gedung Tribrata Dhamawangsa, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).
“Pertumbuhan ekonomi di Qatar dari tahun sebelumnya hanya 1,5% melompat jadi 4,3% pada saat penyelenggaraan dan Qatar berani mengeluarkan uang untuk event itu US$220 juta, kalau dirupiahkan Rp3.600 Triliun,” ujarnya dalam forum tersebut.
Berdasarkan data PwC Qatar Economy Watch 2024, tingkat pertumbuhan ekonomi Qatar pada 2022 adalah 4,21% meningkat 2,58% dari 2021 yaitu adalah 1,63%. Sedangkan posisi pada 2020 ada -3,56% atau dari 2020 menuju 2021 meningkat 5,18%.
Di sisi lain, Jokowi menegaskan alasan Qatar berani menggelontorkan uang sebanyak Rp3.600 triliun untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022 lantaran optimistis mereka dalam meraup keuntungan yang besar.
Baca Juga
Dan terbukti, kata Jokowi, pada saat pembukaan ajang olahraga sepak bola Akbar itu, penonton yang hadir secara langsung mencapai 60.000 dan yang menyaksikan melalui televisi melebihi 3 juta penonton.
“Itu [anggaran Rp3.600 Triliun] di atas APBN kita setahun. Kenapa dia berani mengeluarkan itu? uang sebanyak itu? ya karena pasti return-nya lebih besar dari ini, keuntungannya pasti lebih besar dari ini,” pungkas Jokowi.