Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo panen kritik karena posisinya saat berfoto bersama atlet bulutangkis pemenang All England 2024.
Saat itu, Dito dikritik lantaran tidak berpindah posisi ketika wartawan meminta foto Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian, dan Muhammad Rian Ardianto.
Dito tetap berdiri di tengah, meskipun wartawan sudah meminta para pejabat untuk berada di pinggir sehingga para pemenang All England 2024 bisa terlihat jelas.
Kritikan keras juga dilontarkan oleh Ernest Prakasa, yang kemudian langsung diklarifikasi oleh Dito.
"Menpora ini masih muda tapi kelakuan mah tetep kaya generasi bapaknya. Gak tau malu," tulis Ernest pada Selasa (19/3/2024).
Dito kemudian bercerita bahwa saat itu sedang euforia foto. Ia pun menjelaskan duduk perkara mengapa dirinya bisa tetap berada di posisi tengah saat diambil gambar oleh para wartawan.
Baca Juga
"Boleh cerita sedikit. Karena euforia banyak sesi foto, dan yang di-upload bagian saya yang diminta wartawan foto di tengah bersama para atlet. Baru setelah itu diminta yang lainnya pisah dengan atlet, kecuali saya. Maaf jadi ramai begini. 'Agak laen' terlihat kalau tidak di lokasi," tulis Dito di akun Twitternya, @ditoariotedjo_.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya sepenuhnya menerima kritikan dari masyarakat. Namun ia mengingatkan bahwa yang paling penting saat ini adalah memberikan semangat kepada para atlet lain agar termotivasi juara.
"Tapi tidak apa-apa, sisi baiknya sekarang karena ramai teman-teman netizen jadi bisa menyemangati juga ramai-ramai para juara kita! Yang paling penting bagaimana para atlet badminton yang ke Olimpiade lebih termotivasi dan bersemangat!" lanjut Menpora.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) M. Fadil Imran menilai hasil All England 2024 merupakan buah ketekunan, disiplin dan kerja keras menjalani proses, baik oleh para atlet, pelatih, dan ofisial PBSI.
Fadil mengapresiasi pelatih tunggal putra Irwansyah yang telah mengulang sejarah 30 tahun yang lalu dengan menghadirkan all Indonesian final di sektor tunggal putra tahun ini.
Tak hanya itu, dia juga mengapresiasi pelatih ganda putra Aryono Miranat yang telah mencetak Fajar/Rian menjadi pasangan yang ulet, gigih, dan mampu keluar dari berbagai tekanan di lapangan.
“Pencapaian hari ini tidak lepas dari ketekunan para pelatih dan ofisial, terutama bagaimana para pelatih menggugah para atlet untuk melawan keraguan dalam diri sendiri. Apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelatih dan ofisial,” katanya dikutip melalui rilis PBSI, Senin (18/3/2024).
Diketahui, Indonesia berhasil meraih dua gelar juara di ajang All England 2024, setelah meloloskan tiga wakil yaitu Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Fajar Alfian/Rian Ardianto.
Jonatan Christie meraih gelar juara Tunggal Putra setelah mengalahkan Anthony Ginting. Kemudian di sektor Ganda Putra, Fajar Alfian/Rian Ardianto berhasil mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.