Bisnis.com, SOLO - Tim bulu tangkis Indonesia gagal total di gelaran multievent Asian Games 2023. Tak satu pun medali bisa dibawa pulang ke Tanah Air.
Tim bulu tangkis Indonesia harus menerima nasib tragis saat turun gelanggang di Asian Games 2023 Hangzhou, China.
Membawa materi pemain-pemain terbaik, semisal ganda putra nomor satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tunggal putra peringkat dua dunia Anthony Sinisuka Ginting, dan juara Spain Masters Gregoria Mariska Tunjung, Indonesia justru berakhir antiklimaks.
Di nomor beregu yang dilombakan lebih dulu, tim putra dan putri Indonesia gagal berbicara banyak.
Tim putra Indonesia harus kalah 1-3 dari Korea Selatan pada babak perempat final Asian Games 2023.
Sementara itu tim putri juga kandas di semifinal setelah digasak tuan rumah China dengan skor telak 0-3.
Baca Juga
Tim putra Indonesia terakhir kali menjadi juara di nomor bulu tangkis beregu adalah pada Asian Games 1998 Bangkok. Sedangkan tim putri malah baru sekali meraih medali emas yakni pada Asian Games perdana, 1962.
Catatan itu diperparah di nomor perorangan. Total 7 medali emas, 7 perak, dan 14 perunggu Asian Games 2023 ini tak satu pun yang singgah ke Indonesia.
Capaian terbaik di nomor perorangan hanya menembus babak perempat final. Sayang di babak itu tiga wakil Indonesia yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Gregoria Mariska Tunjung harus kandas.
Kekalahan itu patut disayangkan. Sebab, jika menang pada perempat final, ketiga atlet itu sudah mengantongi minimal medali perunggu di babak semifinal.
Ini adalah kali pertama Indonesia tak mendapat sekeping medali pun dari cabor bulu tangkis dalam Asian Games.
Terkhusus buat ganda putra, sejak Asian Games 1962 hingga 2018, sektor ini telah menyumbang 8 emas, 5 perak, dan 8 perunggu untuk Indonesia.
Capaian 8 emas itu jadi yang terbanyak di antara negara peserta Asian Games. Namun, jumlah itu tak bisa diperbanyak tahun ini.
Pada Asian Games 2018, Indonesia meraih emas di nomor tunggal putra atas nama Jonatan Christie dan ganda putra oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Noda hitam ini sekaligus mengulangi hasil di Olimpiade 2012 London ketika cabor tepok bulu pulang dengan nirmedali.