Bisnis.com, JAKARTA - Timnas bola basket putri Indonesia berhasil mencapai target menembus perempat final Asian Games 2023 Hangzhou dan siap untuk menghadapi Jepang di babak delapan besar yang akan digelar malam ini.
Timnas putri ini memastikan diri lolos perempat final setelah menang atas Mongolia 69-64 pada Minggu (1/10) dan menjadi tim peringkat tiga terbaik dengan koleksi 4 poin dari sekali menang dan dua kali tumbang.
Di babak delapan besar, Indonesia akan menantang Jepang yang lolos delapan besar dengan status juara Grup B usai membabat habis semua lawan Filipina, Kazakhstan, dan Hong Kong.
“Menang, bagi Indonesia jadi delapan besar Asia di Hari Kesaktian Pancasila, memang sesuatu banget,” kata Penanggung Jawab Timnas Elite Putri Christopher Tanuwidjaja mengutip laman resmi Perbasi.
“Saya memang berharap kita bisa ketemu Jepang dan China di ajang ini. Kesempatan jarang untuk kita bisa belajar dari dua tim terbaik di Asia tersebut. Toh kita juga sudah masuk target awal delapan besar. Dengan delapan besar ini, Timnas Basket Putri Indonesia tetap layak masuk ke Asian Games selanjutnya,” kata Christopher.
Christopher mengatakan gim melawan Mongolia tidak sepenuhnya berjalan dengan baik bagi Indonesia. Karena dia menilai para pemain bermain dengan tekanan yang membebani mereka, dan tidak bermain lepas.
Baca Juga
“Kita main dengan tekanan terlalu berat ke diri kita sendiri, hanya beberapa pemain yang memang siap main untuk menang dari awal. Sisanya main dengan beban dan Kita baru bisa main lepas di kuarter empat, sisa 4 menit lebih,” jelasnya.
Beruntung, Indonesia punya Kimberley Pierre Louis. Pemain naturalisasi asal Kanada ini menjadi mesin poin Indonesia di laga ini. Dia mencetak 44 poin dan 1 rebound di pertandingan penentuan ini. Disusul kemudian Jesslyn Angelique Aritonang dengan sumbangan 11 poin dan 1 rebound.
“Kimberley main dengan hati yang sangat besar bagi Indonesia. Saya harap para pemain yang asli lahir di Indonesia juga bisa punya semangat sebesar dia. Bukan terus membebani diri sendiri dengan ketakutan-ketakutan yang berlebihan,” ujar Christopher.