Bisnis.com, SOLO - Dari hasil evaluasi teknis keandalan stadion di Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada lima stadion yang rusak berat.
Kementerian PUPR merilis laporan bertajuk bahan informasi perbaikan infrastruktur sepak bola pada Senin (3/4/2023).
Dalam laporannya itu, Kementerian PUPR membagikan hasil assesment yang dilakukan terhadap stadion-stadion di Indonesia.
Terdapat 165 stadion yang digunakan sebagai venue Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. PUPR menentukan prioritas stadion yang dievaluasi berdasarkan tiga hal, yakni lokasi pertandingan Piala Dunia U-20, memiliki risiko tinggu (jumlah suporter dan penonton banyak), dan kapasitas stadion besar.
Hasilnya, ada empat stadion rusak ringan, 13 stadion rusak sedang, dan lima stadion rusak berat.
Kelima stadion yang rusak berat yakni Stadion Bumi Sriwijaya (Palembang), Stadion Teladan (Medan), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Surajaya (Lamongan), dan Stadion Brawijaya (Kediri).
Baca Juga
Untuk merenovasi lima stadion tersebut, PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp764 miliar. Rinciannya, untuk Stadion Teladan sebesar Rp248 miliar, Stadion Bumi Sriwijaya Rp62 miliar, Stadion Mandala Krida Rp95 miliar, Stadion Brawijaya Rp104 miliar, dan Stadion Surajaya Rp255 miliar.
Di antara kelima stadion tersebut Stadion Surajaya yang membutuhkan dana renovasi paling besar. Maklum saja, dari hasil penilaian PUPR, markas Persela Lamongan itu memang sangat tidak layak.
PUPR bahkan merekomendasikan Stadion Surajaya untuk dirubuhkan dan dibangun ulang dari awal.
Stadion yang dibangun pada 1979 itu memiliki kapasitas 15.000 penonton dan belum memiliki satu pun fasilitas single-seat.
Selain itu, dari segi arsitektural, struktur, pencahayaan, dan rumput, stadion ini dinilai tidak memadai oleh PUPR.
Stadion Surajaya juga menjadi satu-satunya stadion yang direkomendasikan untuk dibangun ulang.
