Bisnis.com, SOLO - Skuad Prancis sedang diserang virus aneh jelang final Piala Dunia 2022 melawan Argentina pada Minggu, 18 Desember 2022 malam WIB.
Seperti diketahui, sejumlah pemain Prancis terpaksa diisolasi karena dikabarkan terserang virus aneh.
Sebelumnya, sudah ada tiga pemain yang dikabarkan menderita gejala yang mirip dengan flu MERS.
Tiga pemain yang dimaksud yakni Dayot Upamecano, Adrien Rabiot, dan Kingsley Coman. Upamecano dan Rabiot bahkan harus absen di laga semifinal kontra Inggris.
Tapi pada Jumat, 16 Desember 2022, korban dari virus ini bertambah. Kini giliran Raphael Varane dan Ibrahima Konate yang terbangun dengan gejala mirip flu.
Di Qatar ada kekhawatiran tentang virus yang dijuluki flu unta yang memang sedang mewabah sejak beberapa minggu terakhir.
Banyak penggemar yang pulang dari menyaksikan Piala Dunia Qatar 2022 dilaporkan terserang flu sesampainya di rumah.
Apa itu flu unta?
Flu unta adalah nama umum untuk sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Ini termasuk ke dalam penyakit pernapasan karena virus yang disebabkan oleh sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus (MERS-CoV), virus zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia.
Sesuai dengan namanya, hewan kahs Timur Tengah, unta, menjadi media penularan virus ini dari hewan ke manusia.
Tak seperti Covid-19, virus unta ini sudah lama terdengar. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sejak itu telah ada 2.600 kasus yang dikonfirmasi laboratorium pada manusia.
Bahkan dari 2.600 kasus tersebut ada setidaknya 1.000 kematian di seluruh dunia meskipun 80% kasus MERS-CoV yang menyerang manusia telah terbatas di Arab Saudi.
Penularan MERS-CoV kemungkinan terjadi melalui udara. Sekitar 30-35% dari kasus yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia selama dekade terakhir telah meninggal.
Parahnya, saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati pasien yang terinfeksi. Qatar adalah salah satu dari 27 negara yang telah melaporkan kasus ke WHO.
Gejala MERS-CoV 'Flu unta'
Gejala yang paling umum termasuk demam, sakit tenggorokan, batuk kering dan sesak napas. Penderita mungkin juga menderita gejala gastrointestinal, sakit perut, mual atau diare.
Beberapa kasus yang parah telah menyebabkan komplikasi lain seperti pneumonia, tetapi jarang ditemukan kasus demikian.