Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengaku belum mengetahui agenda pembahasan yang bakal dilakukan FIFA saat berkantor di Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi.
Amali mengaku sedang menunggu agenda dari PSSI saat Presiden FIFA, Gianni Infantino, datang ke Indonesia pada 18 Oktober mendatang.
Menurut Amali, kedatangan FIFA adalah untuk mengawal transformasi sepak bola Indonesia. "Itu kaitannya dengan PSSI, kami sudah mendapat undangan. Saya akan kirim utusan dari Kemenpora, tetapi yang undang PSSI bukan kami. Jadi FIFA datang ke PSSI, kemudian PSSI mengundang kita, maka kita datang," kata Amali usai Peluncuran Bulan Pemuda dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Wisma Kemenpora, Jakarta, 10 Oktober 2022.
Kedatangan delegasi FIFA ke Indonesia berawal dari komunikasi Presiden Joko Widodo melalui surat kepada federasi sepak bola dunia ini. Dalam surat balasannya kepada Presiden Jokowi, FIFA menyinggung kemungkinan kerja sama untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Tim transformasi ini menjadi agenda pembenahan sepak bola Indonesia setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya meletus pada 1 Oktober 2022. Tragedi yang memakan korban sebanyak 131 orang itu menjadi salah satu tragedi terburuk kedua dalam sejarah sepak bola dunia.
"Kami belum tahu yang dibahas karena kami dapat undangan dari PSSI untuk bersama-sama dengan FIFA. Kami belum tahu agendanya. Kita belum tahu apanya gitu. Kalau saya hanya mendapatkan informasi dari surat yang dikirimkan Presiden FIFA kepada Presiden RI ya sebatas itu," ujar Amali.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga memastikan bahwa Indonesia tidak akan mendapatkan sanksi FIFA untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan. Di sisi lain, Presiden juga membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Zainudin Amali menjadi wakil ketua tim tersebut. Saat ini, TGIPF sedang bekerja untuk mengumpulkan data dan fakta dalam kurun waktu satu bulan.