Cabor bola basket
Sementara itu, tim bola basket putri Bali terus melakukan latihan secara intensif menjelang pelaksanaan ajang PON, terutama untuk pemantapan strategi dan taktik, serta memperkuat mental bertanding.
Pelatih tim basket putri Bali Muflih Farhan mengatakan jelang keberangkatan menuju PON Papua, tim basket putri Bali melakukan latihan sebanyak 10 kali dalam satu minggu untuk mematangkan strategi, teknik, fisik serta mental bertanding.
Muflih berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut harus terus dimatangkan karena merupakan faktor penentu tim basket untuk bertanding.
"Sekarang, intensitas latihan fisik sudah mulai diturunkan sebanyak dua kali seminggu, conditioning satu kali seminggu dan sisanya tujuh kali kami latihan lapangan untuk mematangkan strategi, teknik, mental bertanding dan mental menangnya," papar Muflih.
Ia menjelaskan untuk membangun serta menguatkan mental, ia meminta agar seluruh atlet basket putri Bali terus memupuk rasa percaya diri dan memiliki rasa percaya terhadap rekan satu tim.
Jika pemain hanya memiliki rasa percaya diri namun tidak percaya teman, sambung dia, maka permainannya akan berjalan sendiri-sendiri, padahal basket adalah olahraga tim. Maka dari itu, pelatih menekankan kedua hal tersebut kepada para pemain.
Tim basket putri Bali menargetkan medali emas, baik untuk pertandingan basket 5x5 maupun basket 3x3.
Pada fase penyisihan grup, tim basket 5x5 Bali akan berada di pool X bersama tim Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut Muflih, timnya mewaspadai seluruh lawan yang ada di pool tersebut karena semuanya merupakan semifinalis PON sebelumnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik target yang ingin dicapai oleh KONI Bali dalam ajang PON XX Papua tahun ini.
"Saya harap, target tiga puluh emas yang dicanangkan tersebut bisa tercapai nantinya. Apa yang diperlukan untuk kelancaran para kontingen pasti akan saya dukung," ungkap Wayan.
Lebih lanjut, ia pun berpesan agar selama mengikuti PON Papua, seluruh kontingen harus selalu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan daerah yang dibela, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.