Cabor tinju
Enam petinju Bali yang akan bertanding di PON Papua, yaitu Krispinus Mariano (Layang Ringan/46 kg), Kornelis Kwangu Langu (Layang/49 kg), Julio Bria (Bantam/56 kg), Yulianus Babu Eha (Ringan 60 kg), Jekri Riwu (Welter Ringan/64 kg) dan Cakti Dwi Putra (Menengah/75 kg).
Sementara itu, Pelatih Kepala Tinju Bali Yulianus Leo Bunga menaruh harapan besar kepada dua petinju senior asal Bali. Dari enam petinju peraih tiket PON Papua, dua petinju diberikan target tinggi untuk menyabet medali emas.
Dua petinju yang diberi tugas merebut medali emas tersebut, yakni Kornelis Kwangu Langu kelas Layang (49 kg) dan Julio Bria kelas Bantam (56 kg). Dua petinju ini memang sangat berpengalaman. Mereka beberapa kali sudah sempat tampil di ajang PON. Bahkan, kedua petinju itu juga sudah malang melintang di level SEA Games.
Yulianus yang juga pelatih Tinju Denpasar itu mengatakan pengalaman di atas ring memang dapat memengaruhi mental bertanding. Dengan adanya pengalaman, sambung dia, minimal mental bertanding mereka sudah ada dan tidak canggung lagi.
Terlebih, Kornelis sempat meraih medali emas pada ajang SEA Games Singapura tahun 2015. Begitu juga Julio Bria yang kenyang tampil di level nasional. Pengalaman pasti akan memengaruhi penampilan petinju di atas ring.
"Tim Tinju akan berjuang maksimal di Papua nanti, dan semoga keenam petinju itu memperoleh medali. Kalau untuk emas, antara Kornelis dan Julio," kata Yulianus.
Dari keenam petinju tersebut, ia menilai masih banyak yang minim jam terbang di ajang PON. Bahkan, separuh dari mereka baru pertama kali tampil di ajang PON.
Oleh karena itu, PB Pertina akan mengawasi ketat tim wasit juri. Semua itu dilakukan untuk memastikan bahwa sang pemenang memang merupakan petinju terbaik di kelasnya.
Menurut Yulianus, hal itu sudah sempat dibuktikan pada ajang kualifikasi pelatnas. Semua petinju PON diberikan kesempatan tampil, dan yang lolos adalah petinju terbaik di tiap kelasnya.