Bisnis.com, JAKARTA - Para pekerja medis yang akan menyediakan layanan kesehatan untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo menghadapi kemungkinan penundaan persiapan karena keadaan darurat virus corona masih berlaku di 11 provinsi.
Asosiasi rumah sakit universitas dan dokter diberi tugas untuk menyediakan layanan medis di lokasi bagi penonton dan atlet selama ajang tersebut.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nipponn Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (26/1/2021), Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah menjadwalkan pemaparan bagi staf medis senior mengenai status persiapan itu pada bulan ini. Namun, pertemuan itu telah ditunda hingga pertengahan Februari.
Sumber-sumber menyebutkan para pekerja medis akan diberikan pelatihan khusus daring, tetapi hingga saat ini belum ada pengaturan yang dilakukan.
Para pekerja layanan kesehatan menyampaikan kekhawatiran mengenai waktu tersisa yang terbatas untuk persiapan dan mengamankan jumlah staf yang dibutuhkan karena institusi medis di seluruh Jepang sibuk dengan pasien virus corona.
Seperti diketahui, Jepang tetap berpegang teguh atas komitmennya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo tahun ini. Pernyataan itu sekaligus membantah kabar yang menyebutkan bahwa agenda olahraga internasional itu dibatalkan lantaran masih merebaknya pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut dikeluarkan pemerintah Jepang sebagai respon atas laporan koran The Times yang menyebut bahwa pemerintah Jepang secara diam-diam memutuskan pembatalan Olimpiade Tokyo karena memburuknya pandemi.
Meskipun sebagian besar Jepang berada dalam keadaan darurat karena gelombang ketiga infeksi Covid-19, penyelenggara Olimpiade Tokyo telah berjanji untuk melanjutkan acara tersebut. Olimpiade Tokyo sedia yang akan dibuka pada 23 Juli 2021 setelah ditunda selama setahun karena virus corona.