Bisnis.com, JAKARTA – Feyenoord Rotterdam batal mengontrak Bryan Linssen musim panas ini setelah mereka gagal mencapai kesepakatan dengan penyerang sesama klub Eredivisie Belanda Vitesse Arnhem itu.
Linssen akan menjadi pemain dengan bebas biaya transfer pada musim panas ini ketika dia meninggalkan Vitesse Arnhem, dan kepindahan ke Feyenoord sempat seperti hampir pasti.
Namun, pembicaraan gagal mencapai kesepakatan akibat tuntutan Linssen terlalu banyak untuk calon klub barunya. Feyenoord akhirnya menyerah untuk mendatangkan pemain berusia 29 tahun itu.
Pelatih Feyenoord Dick Advocaat mengatakan kepada Voetbal International yang dilansir Football Oranje pada Selasa (12/5/2020) tengah malam WIB bahwa proposal Feyenoord sebenarnya “baik-baik saja”.
“Jadi, terserah kepada pemainnya. Bahwa itu [kesepakatan kontrak] tidak terjadi, sangat disayangkan, kami sekarang harus mencari opsi lain untuk memperkuat lini depan."
Direktur Feyenoord Frank Arnesen menambahkan, "Kami pikir kami telah melakukan semua yang kami bisa [untuk mendatangkan Linssen]."
Linssen memulai karir profesional pada 2008 bersama Fortuna Sitard. Setelah itu, dia memperkuat MVV Maastricht, VVV Venlo, Heracles Almelo, Groningen, dan pada 2017 ke Vitesse.
Semestinya yang lebih pantas menyayangkan gagalnya kesepakatan itu adalah Linssen, mengingat Feyenoord merupakan salah satu dari tiga kekuatan tradisional sepak bola Belanda sepanjang sejarah bersama Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven.
Sebaliknya, Linssen dapat dikategorikan belum masuk penyerang papan atas di Belanda. Indikatornya mudah saja, dia belum pernah memperkuat Timnas Belanda sepanjang 12 tahun karir profesionalnya meskipun pada musim 2019 - 2020 yang terpaksa dihentikan akibat corona dia mencetak 14 gol.
Jumlah itu menempatkannya sebagai pencetak gol ketiga terbanyak setelah Steven Berghuis (Feyenoord) dan Cyril Dessers (Heracles), masing-masing 15 gol. Catatan 14 gol Linssen sama dengan jumlah gol yang dicetak penyerang AZ Akmaar Myron Boadu.
Jadi, sebenarnya jika Linssen bisa bergabung dengan klub yang 15 kali berhasil menjuarai Eredivisie itu, hal tersebut merupakan langkah luar biasa dalam perjalanan karirnya yang secara teori paling lama hanya bertahan 3 atau 4 tahun lagi.
Feyenoord finis di posisi keempat Eredivisie Belanda musim 2019 - 2020 yang dihentikan akibat pandemi corona, di bawah juara bertahan Ajax dan AZ Alkmaar, sedangkan Vitesse menempati setrip ketujuh. Musim ini kompetisi Eredivisie dihentikan tanpa ada juara ataupun tim yang degradasi.