Bisnis.com, JAKARTA – Watford menjadi kontestan Liga Primer Inggris berikutnya yang menangguhkan gaji setelah para pemainnya menyetujui langkah itu untuk membantu krisis keuangan klub akibat pandemi virus corona jenis baru Covid-19.
Southampton, West Ham United, dan Sheffield United telah lebih dahulu menetapkan penangguhan gaji, sedangkan Arsenal akan menerapkan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen pada tahun depan.
Operator Liga Inggris mengkhawatirkan kegagalan menyelesaikan musim dapat membuat klub-klub merugi 1 miliar pound.
"Hal itu memperlihatkan kesatuan yang kami tahu akan diapresiasi para pendukung kami dan komunitas Watford yang lebih luas, dan memperlihatkan kesadaran mengenai apa yang perlu dilakukan semua orang bersama-sama pada masa sulit ini," kata ketua Watford Scott Duxbury seperti dilansir AFP dan dikutip Antara pada Kamis (23/4/2020).
"Kami boleh bangga karena para pemain mengambil langkah ini. Mereka menyadari peran yang dapat mereka mainkan dan tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk kebaikan klub," tambahnya.
Tim berjuluk The Hornets saat ini menghuni peringkat ke-17 dalam klasemen, sebelum kompetisi dihentikan akibat krisis kesehatan masyarakat.
Seandainya musim dapat dimulai kembali, Watford berada di ambang masalah lain yakni hantaman ekonomi karena mereka berpeluang terdegradasi.
"Tidak seorang pun, di mana pun mereka bekerja, yang menyukai ide pemotongan gaji, maka ini hanya keputusan dengan menggunakan akal sehat dan saling memahami yang bagus untuk melakukan penangguhan gaji dalam jangka pendek," kata kapten Troy Deeney.
"Detail-detail mengenai apa yang kami sepakati merupakan hal rahasia, namun kami sangat ingin membantu klub, tidak seorang pun dapat meragukannya," ucapnya.