Bisnis.com, JAKARTA – Uruguay akan memperbaiki diri dari catatan buruk kandas di fase grup yang mereka alami pada Copa America 2016 dengan perjuangan awal edisi tahun ini melawan Ekuador pada Senin (17/6/2019) pagi WIB.
Uruguay adalah pemegang rekor juara terbanyak Copa America terbanyak yakni 15 kali, terakhir kali p[ada 2011 di Argentina, tetapi mereka terhenbti di fase grup 3 tahun lalu ketika ujung tombak Luis Suarez tidak bermain di ketiga pertandingan akibat dibekap cedera.
Pada Copa America edisi tahun ini, dengan Suarez dan Edinson Cavani dalam kondisi bugar, Uruguay layak berharap lolos dari fase grup dan masuk perempat final. Apalagi, selain setiap juara dan runner up dari ketiga grup, dua peringkat terbaik juga ikut melaju ke babak 8 besar.
Bahkan, dengan Diego Godin dan Jose Maria Gimenez di barisan pertahanan, skuat La Celeste alias Si Biru Langit memang layak menjadi tim unggulan di Grup C meski mesti bersaing dengan Cile yang juara dua edisi terakhir, 2015 dan 2016, keduanya mengatasi Argentina di final lewat adu penalti.
Pada proses pengundian pembagian grup, tim asuhan pelatih Oscar Washington Tabarez berada di pot 1 bersama dua tim unggulan lain yakni tuan rumah Brasil dan Argentina, sedangkan Cile masuk pot 2.
Uruguay akan memulai perjuangan mereka di Belo Horizonte melawan tuan rumah 2024, Ekuador, yang memasuki turnamen dengan performa buruk.
Tim asuhan Hernan Dario Gomez kalah dua kali dan imbang dua kali dalam empat pertandingan terakhir dan menghadapi tugas berat untuk lolos dari fase grup yang juga berisi juara bertahan Cile dan, bersama dengan Qatar, telah diundang ke turnamen oleh Kofederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol).
Hasil buruk itu kontras dengan Uruguay, yang memenangi ketiga pertandingan mereka pada 2019, mencetak 10 gol dan tidak kebobolan meski hanya berhadapan tim kelas menengah yaitu Uzbekistan, Thailand, dan Panama.
