Bisnis.com, JAKARTA — Pertanyaan besar mengelilingi Gregoria Mariska Tunjung setelah dia tersingkir dini di ajang German Open 2019 pekan lalu.
Berstatus unggulan, tunggal putri kelahiran Wonogiri itu justru harus kandas di babak pertama oleh sesama pemain pelatnas, Ruselli Hartawan. Kondisi fisik Gregoria seusai cedera pinggang beberapa waktu lalu pun mulai diungkit sebagai biang penurunan performa sang pemain.
Setelah menuai hasil buruk di Jerman, Gregoria harus dihadapkan dengan turnamen akbar All England 2019 yang akan berlangsung Rabu-Minggu (6-10/3). Pemain 19 tahun bakal langsung melawan unggulan dua asal Jepang, Nozomi Okuhara, di babak pertama turnamen.
Pelatih tunggal putri PBSI, Minarti Timur, mengakui hasil yang didapat Gregoria di German Open kurang memuaskan. Namun pihaknya menampik performa buruk itu akibat sang pemain masih dibebat cedera.
“Kondisi Gregoria baik-baik saja, tidak ada masalah di pinggangnya. Kemarin dia kalah karena bertemu sesama pemain Indonesia yang sudah saling tahu kekurangan masing-masing,” ujar Minarti seperti dilansir Antara, Senin (4/3/2019).
Terlepas dari kondisinya yang dipastikan fit, Gregoria harus bekerja ekstrakeras saat melawan Okuhara di babak pertama. Ini karena Gregoria selalu tumbang dalam dua pertemuannya dengan Okuhara.
Kabid Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, melihat semua peluang masih bisa terjadi di turnamen sekelas All England. Dia mendorong Gregoria maupun Fitriani yang turun di sektor tunggal putri memelihara motivasi untuk menjadi yang terbaik.
“Siapapun harus siap mereka hadapi karena tujuan kami bukan hanya All England, melainkan juga lolos Olimpiade. Mereka tak perlu khawatir menantang pemain-pemain peringkat atas,” ujar Susy.
Sama halnya Gregoria, Fitriani bakal mendapat lawan berat di babak pertama yakni unggulan enam asal Tiongkok, He Bingjiao. Dalam pertemuan terakhir di Malaysia Masters 2019, Fitriani dipaksa takluk dengan skor 14-21, 11-21.
