Bisnis.com, JAKARTA—Mega bintang NBA LeBron James tak ragu menyebut dirinya sebagai pemain bola basket sepanjang masa dengan prestasinya membawa Cleveland Cavaliers sebagai juara NBA pada 2016.
Dikutip dari ESPN, pemain yang baru saja merayakan ulang tahun ke-34 tersebut menilai jasanya pada 2016 layak membuatnya menjadi pemain terbaik sepanjang masa atau Greatest of All Time (GOAT).
Cincin juara yang dibawa James ke kota di Ohio State tersebut mengakhiri puasa gelar klub sepanjang 52 tahun.
“Capaian yang satu itu [gelar juara 2016] membuat saya sebagai pemain terbaik sepanjang masa,” katanya, dalam serial web ESPN+, More Than An Athlete.
Pada periode tersebut, Cavaliers mencatatkan perjalanan berat dalam merengkuh gelar juara.
James bersama bintang lainnya seperti Kevin Love dan Kyrie Irving harus menelan tiga kekalahan terlebih dahulu sebelum membalikan keadaan dalam seri best of 7 games.
Baca Juga
Pada pertandingan terakhir, James mencatatkan 27 poin, 11 rebound, dan 11 assist dalam dengan skor akhir 93—89. Totalitas permainannya pada seri tersebut membuat James menjadi (Most Valuable Player) atau pemain terbaik.
“Saya sangat gembira menghadirkan gelar untuk Cleveland setelah 52 tahun puasa gelar. Gelombang emosi yang pertama kali datang saat saya menangis adalah 52 tahun tersebut akhir berakhir untuk Cleveland, dan setelah itu, saya menyadari bahwa hal ini membuat saya menjadi pemain terbaik sepanjang masa.”
Dia mengatakan, lawan Cavaliers saat itu, Golden State Warriors, merupakan tim terbaik sepanjang sejarah NBA. Hal itu pula yang membuat kemenangan pada 2016 terasa semakin spesial: tak hanya membalkan keadaan, tetapi menumbangkan tim terbaik sepanjang masa.
LeBron James, memang selalu berada di antara perdebatan pemain terbaik sepanjang masa. Pesaing terberatnya dalam perdebatan tersebut adalah nama seorang Michael Jordan yang tak kalah melegenda bersama tim Chicago Bulls.
Jordan memenangkan enam cincin juara NBA bersama Bulls, sedangkan James hanya mengantongi tiga cincin sepanjang kariernya—dua cincin didapatkannya bersama Miami Heat. Jordan memenangkan MVP lima kali, sedangkan James empat kali.
Keduanya sama-sama tercatat sebagai pemain All-Star untuk 14 kali—James masih bisa meraih satu kali lagi pada musim ini. Jordan bermain sepanjang 15 musim, sedangkan James yang pindah ke Los Angeles Lakers, tengah menjalani musim ke-16-nya di NBA.
James mengakui tak mudah terus dibandingkan dengan Michael Jordan sejak masih berumur remaja. Dia juga mengakui bahwa sepanjang kariernya, dia selalu merasa dihantui oleh sosok Jordan dan menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk terus berkiprah di lapangan.
“Motivasi saya adalah hantu yang saya kejar ini. Hantu tersebut bermain di Chicago,” tuturnya.