Bisnis.com, JAKARTA - Gelandang Timnas U-16 Indonesia, Brylian Neghieta Dwiki Aldama, tak henti-hentinya mengucurkan air mata setelah mereka memastikan langkah ke final Piala AFF U-16 dengan mengalahkan Malaysia 1-0 pada laga di Stadio Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8/2018) kemarin. Air mata tersebut mengucur deras karena ia teringat dengan sosok ibunya, Isnaini, yang meninggal dunia pada Januari lalu.
"Benar kata pelatih, ini pertandingan yang berat bagi kami para pemain. Tapi Alhamdulillah atas kemenangan ini. Saya persembahkan kemenangan ini untuk almarhum ibu saya," tutur Brylian seusai pertandingan.
Isnaini, meninggal dunia pada 21 Januari 2018 lalu karena hipertensi. Ditinggal ibunya tak membuat Brylian terlarut dalam kesedihan. Dia justru semakin terpacu untuk memberikan prestasi dalam dunia sepak bola.
Buktinya, sepanjang Piala AFF U-16, Brylian menjadi sosok yang tak tergantikan di lini tengah skuad Timnas U-16. Dia mampu menjalankan perannya sebagai gelandang jangkar dengan sangat baik. Kemampuannya membaca permainan lawan serta mengalirkan bola ke depan membuat pertahanan Indonesia tak kesulitan menghadapi serangan lawan.
Pada laga semifinal melawan Malaysia kemarin, Brylian kembali menunjukan peran pentingnya. Berkali-kali dia berhasil menggagalkan serangan skuad Harimau Muda sehingga gawang Timnas U-16 tak kebobolan.
Timnas U-16 sendiri akhirnya memenangkan laga lewat gol Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri lewat tendangan pinalti. Hadiah pinalti itu didapatkan setelah penjaga gawang Malaysia melanggar pemain sayap Timnas U-16, Supriadi, yang melancarkan serangan balik cepat.
Pada babak final Piala AFF U-16 Sabtu besok, Timnas U-16 Indonesia akan menghadapi Thailand yang pada laga semifinal lainnya membungkam Myanmar 1-0. Laga final akan berlangsung pada pukul 19.00 WIB dan disiarkan langsung oleh Indosiar.