Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan menghadapi Malaysia pada babak semifinal turnamen Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/8). Pelatih Indonesia Fakhri Husaini berharap dengan dukungan penuh dari Suporter, timnya bisa mendapatkan hasil positif menuju babak final.
“Kami mengharapkan dukungan dan doa dari Suporter Indonesia. Namun, kami juga tidak ingin turnamen ini menjadi cela. Dukung kami dengan sportif, kami akan berupaya tampil maksimal,” kata Fakhri Husaini.
Meski laga Indonesia dan Malaysia kerap diwarnai rivalitas yang tinggi, suasana sehari jelang pertandingan justru cukup rileks. Fakhri bersama beberapa pemain Indonesia bahkan sempat makan bersama satu meja dengan beberapa pemain Malaysia dan pelatihnya.
Acara makan bersama ini bentuk silaturahim yang berlangsung setelah dilaksanakan Match Coordination Meeting (MCM) antara empat semifinalis tim dengan panpel pertandingan di Avenue Cafe, Jawa Paragon Hotel and Residence.
Pertemuan berlangsung sangat akrab antara pelatih dan pemain kedua tim. Fakhri mengatakan, dirinya dan pemain sudah saling kenal dengan pelatih dan juga pemain Malaysia jauh sebelum pertandingan semifinal Piala AFF U-16.
Fakhri ditemani dua pemainnya Amiruddin Bagus dan David Maulana. Sementara pelatih Malaysia, Raja Azlan Shah Raja So’ib didampingi tiga pemainnya Muhammad Amirul Ashrafiq Hanifah, Dinesh Baskaran dan Muhammad Danish Ishak.
“Saya dan coach Raja Azlan memang sudah lama bersahabat begitu juga tadi juga dengan para pemain (Bagus dan David) mereka bicara banyak dan bercanda. Suasana berjalan dengan hangat dan intim tadi. Ini silahturahim yang biasa kami lakukan jelang pertandingan. Saya ingin menanamkan respek dan fair play kepada pemain saya. Bahwa ini sepak bola, betul. Tapi kita harus menjunjung tinggi dua nilai-nilai tersebut,” jelas Fakhri.
“Bahkan saya tadi juga mengajak Raja Azlan makan soto daging, supaya tambah nanti kolesterolnya,” canda Fakhri.
Pelatih tim berjuluk Garuda Asia itu juga menyampaikan pesan kepada para suporter timnas Indonesia. “Ini pertandingan sepak bola kelompok usia dibawah 16 tahun, bukan senior. Anak-anak ini adalah aset sepak bola kita di masa depan yang harus kita jaga. Saya menghimbau kepada penonton agar juga bisa saling menghargai tim kami, tim lawan, wasit dan sesama suporter lain, sebelum, sesaat dan sesudah pertandingan,” ujarnya.
"Jangan sampai kreatifitas dan kegiatan positif lain yang sudah mereka lakukan sebelumnya ternoda hanya karena oknum, sehingga merugikan semua pihak. Atau lebih parahnya nama Indonesia akan terkena sanksi dari AFC dan FIFA,” tutupnya.