Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan memecat pelatih Uli Stielike pada Kamis (15/6/2017), hanya 2 hari setelah tim Negeri Ginseng itu kalah 2-3 dari Qatar yang membuat mereka terancam gagal lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dia mulai menukangi Laskar Taegeuk pada 2014 dengan kontrak berdurasi 4 tahun. Dia mulai menerima tekanan sejak kekalahan kedua dalam fase terakhir Pra-Piala Dunia 2018 zona Asia dari Iran dan China masing-masing dengan skor 0-1.
Kekalahan ketiga dari Qatar di Doha 2 hari lalu semakin membuat posisinya terpojok dan akhirnya vonis pun dijatuhkan Federasi Sepak Bola Korsel (KFA) dengan pemecatan terhadap mantan gelandang Timnas Jerman Barat berusia 62 tahun itu.
Korsel merupakan langganan putaran final Piala Dunia sejak masuk pertama kali pada edisi 1954 di Swiss. Secara keseluruhan telah tampil dalam sembilan putaran final Piala Dunia dengan hasil terbaik peringkat keempat Piala Dunia 2002 ketika negara itu menjadi tuan rumah bersama Jepang.
Sebenarnya pun, posisi Korsel dalam babak kualifikasi saat ini tidak benar-benar berada di tepi jurang. Gambarannya, terdapat 12 tim yang lolos ke fase akhir Pra-Piala Dunia 2018 dan mereka dibagi menjadi dua grup, A dan B, masing-masing terdiri atas enam tim.
Dua tim teratas di klasemen akhir masing-masing grup langsung lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan, sedangkan dua tim yang finis di peringkat ketiga masing-masing grup beradu untuk menentukan satu tim yang kemudian menjalani playoff antarkontinen menghadapi peringkat keeampat zona Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia dan pemenangnya berhak ke Rusia.
Korsel saat ini berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup A fase terakhir Pra-Piala Dunia 2018 zona Asia dengan nilai 13, di bawah Iran dengan nilai 20 dan telah dipastikan lolos ke Rusia meski masih menyisakan dua laga.
Di bawah Korsel, di peringkat ketiga ada Uzbekistan yang dalam laga terakhir kalah 0-2 dari Iran. Perolehan nilai Uzbekistan 12. Dengan setiap tim masih menyisakan dua pertandingan lagi, sebenarnya kans Korsel untuk finis di posisi kedua Grup A cukup terbuka.
Di matchday terakhir, Uzbekistan akan menjamu Korsel di Stadion Bunyodkor di Tashkent. Sebelum itu, Korsel menjamu Iran, sedangkan Uzbekistan bertamu ke China. Hitung-hitungannya, setidaknya Korsel bisa meraih satu angka saat melawan Iran, sedangkan Uzbekistan akan kesulitan menghadapi China.
Dengan kondisi sedemikian, hasil seri di laga terakhir kontra Uzbekistan akan meloloskan Korsel secara langsung—tanpa playoff—ke putaran final Piala Dunia tahun depan di Rusia.