Kabar24.com, PARIS - Lebih dari 90.000 personel polisi, tentara dan agen penjaga keamanan swasta akan dikerahkan di seluruh penjuru Prancis untuk memastikan keselamatan perhelatan turnamen sepak bola Euro 2016.
Pembukaan turnamen sepak bola yang akan berlangsung selama sebulan tersebut akan dilangsungkan di Prancis pada 10 Juli. Sementara itu, status darurat usai serangan ISIS yang menewaskan 130 orang di beberapa tempat terpisah di Paris termasuk stadium Stade de France, masih berlaku.
Diperkirakan sekitar 2,5 juta penonton akan menyaksikan 51 pertandingan bola tersebut yang akan digelar di 10 stadiun di Prancis dan melibatkan 24 tim.
Dalam pertandingan tersebut juga akan disediakan ‘zona fans', yang memungkinan orang-orang menonton pertandingan melalui sebuah televisi raksasa di beberapa kota besar.
“Acara khusus yang dilangsungkan dalam keadaan yang tidak biasa memerlukan usaha pengamanan ekstra," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/5/2016).
Mengingat adanya potensi serangan teroris dan pengacau, dia mengatakan sekitar 77.000 personel polisi, militer dan petugas anti huru-hara akan dikerahkan bersama dengan 13.000 agen keamanan swasta beserta sekitar 1.000 relawan.
Sebagian dari 10.000 tentara sudah ditempatkan di seluruh kota sebagai langkah antiterorisme. Para militer tersebut juga akan bertanggung jawab untuk melindungi beberapa lokasi selama perhelatan Euro 2016.
Turnamen ini juga digelar bersamaan dengan merebaknya protes massa terhadap pemilihan presiden yang akan diadakan tahun depan.
Pemerintah dan penyelenggara antusias setelah terjadinya kegagalan pengamanan di pertandingan final piala sepak bola Prancis pada 21 Mei.
Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu antara kedua rival berat Paris St. Germain dan Olympique Marseille di Stadium Stade de France tersebut merupakan ujian tahap awal bagi penyelenggara langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk Euro 2016 dan dianggap berisiko.
Para penggemar membawa masuk petasan kedalam dan di luar stadion beserta benda benda terlarang lainnya kendati petugas keamanan telah melakukn pemeriksaan ketat. Jumlah massa juga sangat luar biasa.
“Dalam beberapa pertemuan … saya memberitahukan kewajiban masing-masing orang dan mereka diharuskan untuk bisa beradaptasi dengan situasi secepatnya,” kata Cazeneuve.