Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Persib vs Sriwijaya FC, Minggu (18/10/2015), akan menjadi pertandingan syarat emosi.
Selain perebutan gelar juara antara Maung Bandung vs Laskar Wong Kito, laga nanti menjadi pertandingan perdana Firman Utina menghadapi tim asuhan Benny Dollo yang bisa dikatakan sebagai duel murid vs guru.
Kedekatan Firman dan sosok pelatih yang karib disapa Bendol ini memang seperti bapak dan anak. Namun keduanya kini harus bertarung dengan membawa nama yang berbeda.
Nama besar Firman tidak dipungkiri berkat peran besar dari Bendol yang mengasuhnya saat menperkuat Persita Tangerang musim 2001 hingga 2004 dan 2007 hingga 2008.
"Ini partai pertama saya melawan tim yang dilatih om Benny di partai puncak. Semua orang pasti tahu gimana saya dan Om Benny. Bagi saya om Benny salah satu pelatih berkualitas dan salah satu jajaran pelatih top di Indonesia," kata pemain bernomor punggung 15 ini.
Firman mengatakan, sebagai seorang pelatih top, Bendol punya kepiawaian dalam meracik tim. Sosok bapak kepada anak pun ada dalam diri Bendol yang bisa membuat kekompakan pada satu tim, tidak berbeda seperti peran pelatih Persib Djadjang Nurdjaman yang menyatukan tim Maung Bandung.
"Setiap pelatih punya peran sama seperti pelatih Persib. Saya lama bekerja sama dengan Om Benny, dia sosok yang tidak banyak bicara tapi selalu membuktikannya di lapangan. Kinerja pemain adalah bagian dari pelatih dan pelatih adalah bagian dari pemain," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel