Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEA GAMES 2015: Kalau Gagal di Sea Games, Jangan-jangan PBSI Dibekukan Kayak PSSI

Pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bisa jadi preseden buruk bagi dunia olahraga Indonesia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menimbulkan sejumlah pro dan kontra di masyarakat.

Pasalnya, kegiatan olahraga paling populer di Indonesia itu praktis terhenti. Pun begitu dengan aktivitas ekonomi-bisnis yang melingkupinya.

Hal itulah yang disadari oleh presenter olahraga, Rico Ceper. Kendati enggan mengungkapkan sikap secara eksplisit, dia menilai pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bisa jadi preseden buruk bagi dunia olahraga Indonesia.

“Jangan-jangan nanti kalau bulutangkis gagal dapat emas di Sea Games 2015, PBSI akan dibekukan juga,” katanya saat peluncuran tablet Barca Tab Pro di Jakarta, Sabtu (6/6/2015).

Namun, Rico ogah mengomentari lebih lanjut ihwal konflik PSSI-Menpora itu. Dia khawatir pernyataannya akan dianggap memihak salah satu kubu yang berseteru.

“Harapan saya hanya satu: yang terbaik saja bagi persepakbolaan Indonesia,” ujar fans FC Barcelona ini sembari tersenyum.

Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI sejak 17 April silam. Pembekuan itu berbuntut sanksi FIFA pada akhir bulan lalu.

Apalagi, pascapembekuan, Kemenpora membentuk Tim Transisi untuk mengambil alih fungsi induk olahraga paling tua di Tanah Air tersebut.

Sejak dibekukan, roda kegiatan sepak bola Indonesia terhenti. Adapun, Tim Transisi akan terus menunaikan tugasnya, apalagi setelah Presiden Joko Widodo meminta pembenahan persepakbolaan nasional secara menyeluruh.

Sementara itu, konstelasi di tubuh FIFA pasca jatuhnya sanksi juga berubah. Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan pengunduran diri pada awal pekan lalu sebagai buntut dari penangkapan tujuh mantan eksekutif FIFA karena skandal korupsi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper