Bisnis.com, JAKARTA-- Puluhan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sriwijaya mendukung kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan membentuk Tim Transisi dalam rangka membenahi tata kelola sepak bola nasional.
SIMAK: MAYAT DI DANAU UI: Angker, Ini Sederet Kematian Aneh
Hal tersebut disampaikan dalam orasi mereka saat melakukan demo damai di depan Kantor DPRD Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, di Baturaja, Senin (25/5/2015). Demo tersebut berlangsung 15 menit setelah berorasi mahasiswa langsung bubar, dan kembali ke kampusnya, sambil diselingi shalawat dan salam-salaman.
SIMAK: BERAS SINTETIS: Tiga Pejabat Klaim Depok Bebas Beras Plastik
Koordinator aksi M Jefri Putrawan menjelaskan aksi demo ini diawali dari rasa prihatin masyarakat terhadap prestasi sepak bola Indonesia yang tak kunjung membaik.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama bergerak menyelamatkan sepak bola Indonesia, dari praktik-praktik serta konspirasi oleh pihak yang merusak citra sepakbola Indonesia," katanya.
Menurut dia, prestasi sepak bola Indonesia semakin menurun disebabkan wadah yang menaunginya, yaitu PSSI tak bekerja maksimal dan profesional, hanya mengedepankan kepentingan materi dan bisnis dalam sepak bola.
Dikatakan, ada empat seruan yang disampaikan mahasiswa dalam aksinya yakni: pertama, bekukan PSSI dan bongkar mafia sepa kbola Indonesia.
Kedua, reformasi menyeluruh dan tata kelola ulang persepakbolaan Indonesia. Ketiga, dukung tim transisi prestasi sepak bola Indonesia untuk bekerja maksimal dalam reformasi persepakbolaan Indonesia.
Keempat, dukung kebijakan Menpora dalam melakukan pembenahan sepak bola Indonesia untuk prestasi lebih baik.
Anggota DPRD Ogan Komering Ulu asal Partai Golkar, Iwan Munandar, yang menerima kedatangan puluhan mahasiswa menyampaikan permohonan maaf lantaran hanya dirinya saja menerima kedatangan pendemo.
"Minta maaf karena hanya saya yang ada di sini. Kami hari ini dijadwalkan berangkat ke Palembang untuk mengikuti pelantikan bupati," jelas Iwan.
Sebelumnya, elemen mahasiswa yang sebagian besar dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Baturaja itu melakukan longmarch dari kampusnya di Jalan BLL Kulon, menuju simpang tiga Ramayana.
Para mahasiswa yang membawa berbagai spanduk itu melakukan orasi. Kemudian dilanjutkan menuju gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya kepada anggota Dewan.