BISNIS.COM, JAKARTA – Dua tim nasional yang telah memastikan hadir pada putaran final Piala Dunia 2014 segera memulai perjuangan di Piala Konfederasi 2013.
Brasil dan Jepang berjumpa pada laga pembuka turnamen di Stadion Nasional Mane Garrincha Sabtu (15/6/2013) sore atau Minggu (16/6/2-13) dini hari WIB.
Stadion yang mengambil nama bintang Brasil era akhir 1950-an dan awal 1960-an Manuel Francisco dos Santos alias Garrincha ini berkapasitas 70.000 penonton.
Berlokasi di Brasilia, ibu kota Brasil, stadion ini dibangun pada 1974 dan merupakan kandang Legiao Futebol Clube. Untuk penyelenggaraan Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014, stadion ini direnovasi dan diresmikan kembali pada 18 Mei 2013.
Brasil, juara dunia lima kali, berada di Piala Dunia tahun depan sebagai tuan rumah. Sedangkan Jepang sudah memastikan lolos ke Piala Dunia 2014 setelah menuai lima kemenangan dan dua hasil imbang pada babak akhir kualifikasi zona Asia.
Memprediksi hasil laga pembuka di Grup A turnamen yang oleh FIFA disebut sebagai Festival Para Juara ini seharusnya bukan perkara sulit. Sejauh ini Samurai Biru—julukan bagi timnas Jepang—dan A Selecao—julukan Brasil—telah jumpa sembilan kali dalam berbagai ajang dan Jepang tak pernah meraih kemenangan.
Tim yang kini diasuh Alberto Zaccheroni ini kalah tujuh kali dan hanya mampu memaksakan imbang dua kali. Terakhir kali pertemuan keduanya pada Oktober 2012 dan Brasil, yang ketika itu masih dilatih Mano Menezes, menghantam Jepang empat gol tanpa balas. Menyimak hasil terdahulu, pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari layak mewajibkan Thiago Silva dkk. mampu mengatasi perlawanan Jepang. Scolari pun memelihara keyakinan untuk menang.
“Tim ini datang bersama. Kami perlu tetap menjaga agar kompetitif dan memenangi setiap pertandingan,” kata pria berusia 64 tahun kelahiran Passo Fundo itu seperti tertera dalam situs resmi FIFA.
Namun, dengan hanya dua pemain lama yang terlibat pada Festival Para Juara 4 tahun lalu yakni Julio Cesar dan Dani Alves, kemudian harus menghadapi semangat juang yang tak kenal lelah sebagaimana yang selalu ditunjukkan skuat Jepang, kemenangan bukannya bisa diperoleh dengan gampang.
Apalagi Zaccheroni pun menegaskan harapannya agar Jepang mendapatkan lawan yang tidak mudah.
Piala Konfederasi akan menyulitkan, tetapi justru itu yang kami inginkan untuk mengasah kemampuan menghadapi Piala Dunia 2014. Zico, mantan bintang Brasil yang berkontribusi besar dalam membangun sepak bola Jepang, juga menyiratkan hal senada.
Pelatih Soccer Nippon Daihyo pada 2002 – 2006 ini yakin pertandingan akan menarik dan laga berat bagi kedua tim. Alasannya, di satu sisi Jepang terus semakin kuat dengan pengembaraan para pemainnya di berbagai kompetisi Eropa yang ketat, sementara di sisi lain Brasil masih dalam proses pencarian formasi skuat terbaiknya. (ltc)