Bisnis.com, JAKARTA - PBSI Indonesia membeberkan kronologi dan penyebab kematian pebulutangkis China Zhang Zhi Jie.
Diketahui, Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia setelah jatuh pingsan di ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 (BAJC) di Yogyakarta, pada Minggu (30/6).
Zhang Zhi Jie kolaps di lapangan sebelum dilarikan ke rumah sakit di Yogyakarta. Atlet tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Minggu malam pukul 23.20 waktu setempat.
"Zhi Jie memainkan pertandingan fase grup melawan Jepang saat pingsan di lapangan dan mendapat perawatan dari dokter turnamen dan tim medis. Dia dilarikan dengan ambulans dan sampai di rumah sakit dalam kurang dari 2 menit," bunyi pernyataan dari akun Instagram Badminton Asia.
Kronologi dan Penyebab Kematian
Kronologi terjatuhnya Zhang Zhi Jie diawali dari saat sang atlet melawan Kazuma Kawano. Pertandingan pun berlangsung sengit di mana keduanya mendapat skor sama 11-11.
Saat hendak mengembalikan servis dari Kawano, Zhang Zhi Jie terjatuh dengan posisi badan tengkurap di lapangan.
Baca Juga
Ia pun sempat terlihat kejang hingga didatangi oleh sang pelatih. Kemudian Tim medis datang dan langsung memberi bantuan.
Kabid Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy mengatakan bahwa Zhang Zhi Jie tiba-tiba terjatuh saat bertanding melawan Kazuma Kawano dari Jepang.
Menurutnya, pihak medis pun sudah memberikan pertolongan pertama sesuai SOP untuk Zhang Zhi Jie.
"Tim medis dan dokter turnamen segera masuk untuk memberikan pertolongan pertama sesuai SOP (standard operating procedure) BWF (Badminton World Federation). Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan yaitu RSPAU Dr. S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km dengan durasi 10 menit," kata Broto saat jumpa pers di kantor KONI DIY Yogyakarta, Senin (1/7).
Tim medis kemudian mengatakan bahwa Zhang sudah mulai menunjukkan penurunan kesadaran yang ditandai dengan pernapasan yang tidak kuat.
Setelah dilakukan assessment di rumah sakit, Zhang dinyatakan sudah berdenyut nadi dan bernapas. Akhirnya dilakukan pijat jantung luar dengan alat bantu napas selama 3 jam.
"Sampai di UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito, korban dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis pijat jantung luar," lanjut Broto.
Hasilnya, korban tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder.
"Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China," papar Broto.
Sebelumnya, pihak ofisial China juga sempat meminta Zhang dipindah ke RS Dr Sardjito untuk dilakukan tata Kelola lebih lanjut.
"Korban tiba Di UGD RSUP Dr. Sardjito dalam kondisi tidak ada nafas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Di UGD korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam,"
Namun setelah itu, korban masih belum menunjukkan respons. Dokter pun mengatakan bahwa Zhang meninggal dunia.