Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Sejumlah Tim F1 Berebut Pakai Mesin Honda di Musim 2026

Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Koji Watanabe mengatakan beberapa tim balap telah menghubungi Honda.
Logo Honda/Reuters-Michael Caronna
Logo Honda/Reuters-Michael Caronna

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Koji Watanabe mengatakan beberapa tim balap telah menghubungi Honda untuk bergabung sebagai bagian dari tim mereka untuk Formula 1 2026.

Dikutip dari laman resmi, Selasa, salah satu faktor yang membuat Honda menjadi "rebutan" beberapa tim F1 bisa jadi karena Honda bergabung sebagai salah satu dari enam pemasok mesin atau power unit bersama Ford, Ferrari, Audi, Mercedes, dan Renault mulai 2026.

Langkah ini pun senada dengan regulasi terbaru F1 yang mewajibkan pabrikan dan tim menggunakan mesin dan bahan bakar ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mencapai target karbon netral pada 2030.

"Emisi nol karbon adalah tujuan perusahaan kami dan ini sejalan dengan arah masa depan Formula 1. Alasan ini membuat kami memutuskan menjadi pemasok power unit mulai 2026," kata Watanabe.

"Setelah kami melakukan pendaftaran, kami pun dihubungi oleh beberapa tim Formula 1. Untuk saat ini, kami ingin terus memantau ke mana arah F1 dan bagaimana keadaannya," imbuhnya.

Adapun Honda secara resmi mundur dari F1 setelah mengantarkan juara dunia ganda Red Bull Max Verstappen meraih gelar pertamanya pada 2021.

Honda saat ini memiliki kesepakatan untuk membangun mesin di Jepang untuk tim Red Bull dan tim AlphaTauri, namun kerja sama itu akan berakhir pada 2025. Tim Red Bull nantinya akan bekerja sama dengan Ford pada 2026.

Saat disinggung apakah Honda akan kembali ke F1, Watanabe enggan memberikan jawaban lebih lanjut.

"Untuk saat ini kami tidak memiliki keputusan konkret apakah kami akan kembali bergabung dengan Formula 1 atau tidak. Namun, kami pikir menjadi bagian dari Formula 1 akan membantu kami dalam pengembangan teknologi. Jadi di situlah kita berada," ujar Watanabe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper