Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyampaikan update terkini soal korban tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) menelan ratusan korban jiwa.
Kerusuhan pecah usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Bajul Ijo.
Kementerian PPPA mencatat ada 33 korban jiwa yang masuk kategori anak-anak. Korban ini termasuk dalam daftar 125 korban yang meninggal sesuai rilis dari Polri.
"33 anak meninggal dunia (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki dengan usia antara empat tahun sampai 17 tahun," ujar Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar.
Data ini bukan perhitungan final. Sebab, investigasi terhadap Tragedi Kanjuruhan masih terus berjalan.
Baca Juga
Masih ada juga korban yang mendapat perawatan di rumah sakit dan dalam proses pendataan.
Selain itu, pemerintah juga membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin langsung oleh Menkopolhukam, Mahfud MD.
Tim ini melibatkan seluruh elemen termasuk akademisi dan pengamat serta jurnalis sepak bola.
Kepolisian melalui Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun menerjunkan tim untuk mendalami SOP pengamanan di lapangan saat kejadian.