Bisnis.com, SLEMAN – Pertandingan ketat dan menarik bakal tersaji pada pekan ke-21 Liga 2 2018 wilayah timur, saat tuan rumah PSS Sleman menjamu PSIM Jogja, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/10/2018) sore.
Sayang duel berlabel derby DIY jilid kedua kali ini, tanpa keriuhan penonton. Tidak seperti di pertemuan pertama, di Stadion Sultan Agung Bantul, 26 Juni lalu, di mana derby DIY jilid pertama bisa disaksikan oleh para suporter tuan rumah, PSIM Jogja.
Kali ini, otoritas kepolisian setempat yakni Polda DIY memilih tidak mengambil risiko dengan memberikan izin pertandingan dengan tanpa penonton.
Alhasil, suporter kedua kesebelasan hanya bisa menyaksikan pertandingan kali ini di depan layar televisi. Mengingat, derby DIY kali ini kembali ditayangkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi nasional.
Meski digelar tanpa penonton, namun tensi pertandingan antara kedua kesebelasan kali ini dipastikan tetap tinggi. Baik PSS Sleman maupun PSIM Jogja sama-sama ingin menyajikan permainan yang menarik dan enak ditonton oleh masyarakat.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro mengatakan, pertemuan antara timnya menghadapi PSIM Jogja kali ini dipastikan berbeda dibandingkan pertemuan pertama. Sebab, di putaran pertama, kedua kesebelasan sama-sama berjuang untuk tujuan berbeda.
Tetapi, dengan perkembangan yang ada, lanjut Seto, baik PSS Sleman maupun PSIM Jogja telah mencapai target masing-masing. PSS Sleman telah meraih satu tiket ke babak 8 besar, sedangkan PSIM Jogja sudah memastikan diri aman di Liga 2 musim depan.
"Oleh karena itu, kami harapkan nantinya akan tersaji permainan terbaik. Karena para pemain tentu sama-sama lebih enjoy dan menikmati pertandingan," kata Seto di Stadion Maguwoharjo, Selasa (9/10/2018).
Meski tidak lagi berpengaruh terhadap kedua kesebelasan, Seto menyatakan, pertandingan kali ini akan penting bagi timnya. Sebab, laga melawan PSIM Jogja akan menjadi salah satu bahan evaluasi guna menyiapkan diri menghadapi babak 8 besar.
Oleh karena itu, sejumlah strategi telah disiapkan oleh mantan pelatih PSIM Jogja ini. Seto kemungkinan akan melakukan sedikit rotasi di lini tengah dan belakang. Hal ini dilakukan karena tiga pemain masih diragukan bisa tampil pada pertandingan kali ini.
Pada lini belakang ada Jodi Kustiawan yang kemungkinan anak kembali digantikan oleh Zamzani seperti saat derby DIY jilid pertama. Sedangkan di lini tengah, tim pelatih masih memantau kondisi dari Dave Mustaine.
"Pertandingan ini bukan balas dendam. Ini adalah pertandingan keakraban jadi tak ada unsur balas dendam. Rotasi tak banyak dan mungkin tak ada, namun kami masih akan lihat kondisi terakhir mereka," ucap Seto.
Hal sama juga diungkapkan oleh pelatih PSIM Jogja, Bona Simanjuntak. Pelatih asal Medan yang sempat berbaju PSS Sleman pada 2013 lalu ini menyatakan pada derby DIY kali ini pihaknya akan menyuguhkan permainan terbaik.
"Kami ingin menampilkan permainan yang menghibur dan menyenangkan untuk pencinta sepak bola DIY dan Indonesia," terang Bona.
Bona mengungkapkan, saat ini sejumlah strategi telah disiapkan jelang menghadapi PSS Sleman. Selain menata pertahanan, pemaksimalan kekuatan pemain juga bakal dilakukan.
"Kebetulan pemain kami semua siap. Soal rotasi, saya lihat kondisi terakhir mereka. Bagaimanapun PSS Sleman adalah tim yang bagus dan semua pemainnya wajib kami waspadai," ucap Bona.