Bisnis.com, JAKARTA - Argentina berhasil mengatasi perlawanan juara bertahan Chile dengan skor tipis 2-1 dalam pertandingan kedua Grup D Copa America Centenario yang berlangsung pada Selasa pagi WIB (7/6/2016).
Sebagaimana disiarkan secara langsung oleh Kompas TV, pertandingan yang digelar di Stadion Levi’s di Santa Clara, Amerika Serikat, itu lebih dikuasai oleh Argentina. Tim Tango menguasai bola sekitar 55 persen.
Pelatih Argentina Gerardo Martino memilih tidak menurunkan ujung tombak Lionel Messi yang masih belum sepenuhnya bugar dari cedera ringan, sementara striker tajam lainnya Sergio Aguero baru dimasukkan pada menit ke-74 untuk menggantikan Gonzalo Higuain.
Pertandingan yang dipimpin wasit Daniel Fedorczuk dari Uruguay baru berjalan 3 menit, Argentina hampir menuai gol, namun sundulan kepala Nicolas Gaitan hanya menyambar mistar gawang Chile yang dikawal kiper Claudio Bravo.
Pada menit ke-29, giliran Chile yang membahayakan gawang Argentina ketika tendangan keras dari dalam kotak penalti yang dilepas Alexis Sanchez harus ditepis dengan susah payah oleh kiper Sergio Romero.
Memasuki babak kedua, baru berjalan 6 menit, gol Argentina datang lewat Angel di Maria dengan tendangan dari dalam kotak penalti yang menerobos celah sempit antara Bravo dan tiang kanan gawang, skor 1-0.
Hanya berselang 8 menit kemudian, giliran Ever Banega yang menggandakan keunggulan dari sudut yang persis dan cara yang sama dengan gol pertama. Namun, kali ini Bravo sedikit terkecoh karena bola sempat menyentuh ujung sepatu bek Chile Mauricio Isla.
Memasuki injury time, Argentina hampir menambah gol. Dua kali Erik Lamela—yang masuk pada menit 80 menggantikan Di Maria—melepas tendangan berbahaya. Yang pertama tipis melebar di kiri gawang dan beberapa detik kemudian tendangannya ditepis susah payah oleh Bravo.
Chile akhirnya dapat memperkecil defisit gol pada menit terakhir injury time melalui sundulan kepala pemain pengganti Jose Pedro Fuenzalida dengan memanfaatkan umpan lambung tendangan bebas Fabian Orellana. Fuenzalida baru masuk pada menit ke-82 menggantikan Charles Aranguiz.
Dengan hasil ini, Argentina memuncaki klasemen sementara Grup D dengan koleksi nilai 3 bersama-sama dengan Panama yang beberapa jam sebelumnya menang dengan skor yang persis sama 2-1 atas Bolivia.
Hanya dua tim teratas dari setiap grup—seluruhnya terdiri dari empat grup—yang berhak lolos ke babak 8 besar turnamen yang digelar untuk memperingati 100 tahun Copa America.
Copa America merupakan turnamen antarnegara yang bernaung di bawah Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol). Tapi khusus dalam rangka memperingati 100 tahun digelarnya tunamen tersebut—dimulai pada 1916—, Conmebol mengajak Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf) untuk ikut serta di edisi tahun ini.
Terdapat enam negara Concacaf yang terlibat dalam Copa America Centenario yakni tuan rumah AS, Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti. Adapun 10 negara anggota Conmebol meliputi Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Kolombia, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Uruguay merupakan juara Copa America terbanyak yakni 15 kali, satu lebih banyak ketimbang Argentina. Brasil juara delapan kali, Paraguay dan Peru masing-masing dua kali, serta Chile, Kolombia, dan Bolivia masing-masing satu kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
